Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Luhut : Kita Harus Super Waspada soal Gelombang Ketiga Covid-19

Insi Nantika Jelita
20/9/2021 19:13
Luhut : Kita Harus Super Waspada soal Gelombang Ketiga Covid-19
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan(MI/Insi Nantika Jelita )

MENKO Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, meski saat ini kasus covid-19 di Tanah Air terkendali, pemerintah terus mewaspadai adanya lonjakan kasus covid-19 dari varian baru SARS-CoV-2 Mu atau B.1.621.

Pada 6 September lalu diberitakan oleh WHO, sebanyak 43 negara melaporkan kasus virus mutasi baru tersebut. Adapun negara yang melaporkan menemukan varian ini ialah Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

"Presiden tetap mengingatkan kami untuk kita semua super waspada karena mungkin ada gelombang ketiga," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9).

Untuk mencegah lonjakan covid-19 dari varian Mu, pemerintah membatasi pintu masuk perjalanan internasional ke Indonesia dan memperketat proses karantina bagi warga negara asing maupun Indonesia yang datang dari luar negeri.

Baca juga: Anggaran DAU Rp19,4 Triliun Dinilai Cukup untuk Gaji Guru PPPK

"Khusus untuk pintu masuk Udara hanya dibuka di Jakarta dan Manado, untuk Laut hanya di Batam dan Tanjung Pinang dan untuk Jalur Darat hanya dapat dibuka di Aruk, Entikong, Nunukan dan Motaain," jelas Luhut.

Proses karantina pun dijalankan dengan ketat tanpa terkecuali dengan waktu karantina 8 hari dan melakukan PCR sebanyak 3 kali. Selain itu, tambah Luhut, pemerintah juga meningkatkan kapasitas karantina dan testing, terutama di pintu masuk darat.

"TNI dan Polri akan ditugaskan untuk melakukan peningkatan pengawasan di jalur-jalur tikus, baik di darat maupun laut," urainya.

Secara umum, Menko Marves menyampaikan, capaian kasus harian covid-19 sudah menunjukkan tren yang terus membaik. Kasus konfirmasi secara nasional hari ini berada di bawah 2000 kasus dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu.

"Kasus baru hari ini ada1.932, kasus sembuh ada 6.799 orang, yang meninggal ada 166, dengan testing 165 ribu sekian. Jadi angka ini kerja keras semua tim yang membuahkan hasil yang menggembirakan," tandasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya