Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Perairan Indonesia

 Ferdian Ananda Majni
11/9/2021 11:11
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Perairan Indonesia
Ilustrasi gelombang tinggi melewati tanggul pemecah ombak di pesisir pantai Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh.(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang sangat tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11-12 September 2021.

Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal mengatakan terdapat Siklon Tropis CONSON (990 hPa) di Laut Tiongkok Selatan dan Siklon Tropis CHANTHU (935 hPa) di Laut Filipina yang berdampak secara tidak langsung pada ketinggian gelombang di Laut Natuna Utara dan Samudra Pasifik utara Papua.

Bahkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Tiongkok Selatan, perairan selatan Banten - Jawa Barat, dan perairan utara Sulawesi Utara," kata Herizal dalam keterangannya Sabtu (11/9).

Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue-Kepulauan Mentawai, Laut Natuna utara, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, Laut Sulawesi, perairan utara Sulawesi Utara, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Ombai, perairan Baubau - Kepulauan Wakatobi, perairan Manui - Kendari.

Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kep.Sula, perairan P. Buru-P. Ambon-P. Seram, Laut Banda, perairan Kep. Sermat-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, perairan Amamapere-Agats, perairan Yos Sudarso, Laut Arafuru, perairan utara Papua barat-Papua, Samudra Pasifik utara Papua barat-Papua.

Kemudian gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah peraian utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulu-Kep.Mentawai, perairan Bengkulu-Barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali-Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, perairan P. Sawu - Kupang - P. Rotte, Laut Sawu, Selat Sumba, Selat Sape bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT.

"Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Banten-Sumbawa, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias-Lampung, Samudra Hindia selatan Banten-NTB," sebutnya.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter).

Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (Fer/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya