Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
ANGGOTA Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti meminta agar seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) termasuk orangtua dan guru di sekolah mengawasi peserta didik. Hal ini tak terlepas dari adanya rencana tawuran antarpelajar yang terjadi pada Senin (30/8) malam.
Retno pun prihatin karena PTM baru berlangsung dua hari, namun tawuran pelajar sudah kembali menggelora. Ia mengungkapkan, tawuran itu sudah direncanakan karena dari hasil pengamanan yang dilakukan kepolisian, para pelajar telah membekali diri dengan senjata tajam.
"Orangtua juga memiliki peran penting di sini. Tawuran ini kan umumnya anaknya sudah besar, sudah bisa naik kendaraan sendiri. Orangtua dan sekolah ahrus memastikan anak-anak itu pulang seusai PTM," kata Retno dalam diskusi virtual, Kamis (2/9).
Menurut dia, orangtua dan guru sama-sama harus memastikan peserta didik pulang ke rumah dan tidak melakukan aktivitas tidak wajar usai PTM melainkan meneruskan belajar di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah maupun beristirahat mengurangi mobilitas untuk mengindari paparan virus corona. Komunikasi dua arah dapat dibangun oleh guru dan orangtua untuk melakukan pengawasan ini melalui teknologi yang sudah ada semisal membuat grup Whatsapp.
Baca juga : Muhammadiyah-USAID Kenalkan Program Vaksinasi Lintas Agama
Kemudian, ia juga meminta agar pihak-pihak lain seperti Satpol PP di tingkat kelurahan serta aparat kepolisian bisa membantu melakukan pengawasan kepada para pelajar saat pulang sekolah agar tidak terjadi tawuran.
"Satpol PP dan kepolisian ini harus ada untuk mencegah itu. Kan di kelurahan itu banyak, seharusnyas sudah terpetakan mana saja sekolah di kelurahan tersebut yang melangsungkan PTM. Itu kemudian diawasi ketika jam pulang sekolahnya," ungkap Retno.
Sebelumnya, kepolisian dari Kapolres Metro Kota Tangerang mengamankan puluhan pelajar pada Senin (30/8) malam di hari pertama berlangsungnya PTM. Puluhan pelajar itu diketahui hendak melaksanakan aksi tawuran antara pelajar dari SMKN 1 Jakarta dengan puluhan pelajar gabungan dari SMA di Kota Tangerang.
Puluhan pelajar yang diamankan itu kemudian dipulangkan ke orangtua masing-masing karena masih di bawah umur. Polisi pun meminta orangtua melakukan pembinaan. (OL-2)
Setelah melakukan penyisiran, petugas berhasil menangkap mereka beserta barang bukti, yakni tujuh buah senjata tajam (sajam) dan dua botol minuman keras
Akibat peristiwa tersebut, dua remaja berinisial AR dan RM mengalami luka tembak serius dan kini tengah mendapatkan perawatan medis.
Salah satu tanda anak berpotensi terjerumus tindak kejahatan adalah ketika dia sulit berkomunikasi dengan keluarga, terutama dengan orangtua.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Kasus tawuran antar kelompok remaja yang diduga menewaskan satu orang di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Kasus kematian tragis Zara Qairina Mahathir, pelajar berusia 13 tahun dari SMKA Tun Datu Mustapha, Sabah, Malaysia, telah mengguncang perhatian publik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilaksanakan secara gratis.
Green Innovation Camp 2025, kompetisi karya inovasi lingkungan bagi pelajar, sukses diselenggarakan.
Kecelakaan antara truk boks dengan sepeda motor itu menewaskan pelajar berusia 15 tahun dan melukai pengendara motornya.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Program pertukaran pelajar ini menjadi kesempatan emas bagi 79 siswa-siswi berbakat untuk menjadi warga dunia yang tangguh dan berdaya saing global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved