Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penanganan Pandemi Berbasis Sains Terbukti Efektif, tapi Harus Tetap Waspada

Mediaindonesia.com
01/9/2021 20:40
Penanganan Pandemi Berbasis Sains Terbukti Efektif, tapi Harus Tetap Waspada
Vaksinasi covid-19 bagi pelajar yang gencar dilakukan sebagai persiapan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka.(MI/Lina)

TOKOH kemanusiaan Sudirman Said memberi respons terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut bahwa saat ini vaksinasi covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 105% dari target. Anies juga mengungkapkan penurunan kasus covid-19 yang sangat signifikan, sebagai buah dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan partisipasi warga DKI.

Sudirman mengatakan, langkah ini menunjukkan bahwa kebijakan publik berbasis sains terbukti efektif mengatasi pandemi. Namun demikian, Sudirman tetap mengingatkan agar semua pihak tetap waspada atas segala kemungkinan ke depan.

"Sejumlah negara yang keluar dari krisis pandemi covid-19 adalah negara yang menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan krisis. Mereka menggunakan sains dan data sebagai basis pengambilan keputusan, kemudian jujur dan terbuka atas situasi yang dihadapi, serta komunikasi intens untuk mengajak warganya berpartisipasi. Kepemimpinan juga menjadi kunci dari keberhasilan mereka," ujar Sekjen Palang Merah Indonesia,saat dihubungi Minggu (29/8).

Karena itu, lanjut Sudirman, di mana pun dan siapa pun kepala daerah yang mengikuti dan menjalankan prinsip-prinsip manajemen krisis di atas akan berhasil.  

"Sejauh yang kami pantau, Gubernur DKI sangat mendengar pandangan para ahli, dan memanfaatkan sistem informasi yang sangat baik. Begitu pun dalam komunikasi dengan warga. Komunikasi mengajak warga partisipasi juga menjadi pendekatan yang efektif dalam mempercepat program vaksinasi," tambahnya.


Baca juga: Pelonggaran PPKM, Epidemiolog Minta Waspada Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19


Sudirman juga menilai bahwa langkah seperti ini bisa dicontoh daerah lain, yang masih terus berjuang mengatasi pandemi.

"Daerah lain akan baik bila menempuh pendekatan yang sama. Buka data apa adanya, jangan menyembunyikan fakta. Ajak serta ahli-ahli terbaik dalam penanganan kesehatan dan keselamatan warga, dan terus berada di tengah warga menyuarakan perlunya partisipasi mereka," tuturnya.

Di samping itu, Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) ini juga mengapresiasi masyarakat yang selama pandemi terus saling membantu.  

Pandemi ini sudah mulai dibicarakan akan menjadi endemi, yang mengharuskan warga bersiap hidup bersama dengan virus dalam waktu-waktu ke depan. Kesiapan untuk maraton dan saling tolong menolong antarwarga sangat penting dikondisikan.  

Sudirman menjelaskan, 'festival tolong menolong' menjadi salah satu jalan keluar terbaik bagi Indonesia dalam penanganan covid-19.

"Meski sulit, dan segala kemungkinan bisa terjadi ke depan, kita harus tetap optimis. Rakyat Indonesia adalah rakyat yang dermawan, senang membantu sesama. Kedermawanan kita ini mendapat pengakuan dengan menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling dermawan di dunia versi World Giving Index," pungkas dia. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya