Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EPIDEMIOLOG dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University di Australia, Dicky Budiman, memperingatkan, potensi munculnya Covid-19 gelombang ketiga jika penurunan kasus sekarang ini tidak disikapi dengan bijak. Perlu ditingkatkan terus masalah protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.
Berbagai pelonggaran PPKM dilakukan di Jakarta seiring berkurangnya kasus aktif Covid-19. Kebijakan ini, menurut Dicky, didominasi faktor ekonomi. Ini tidak mengurangi risiko masyarakat akan keterpaparan virus Corona.
“Ini yang harus dipahami. Dengan adanya pelonggaran, bukan berarti situasi sudah aman, namun masyarakat wajib tetap waspada,” kata Dicky, di Jakarta, Rabu (1/9).
Dia menjelaskan, dalam situasi pandemi ini, semuanya sangat dinamis. Sebab, kasus Covid-19 bisa sewaktu-waktu melonjak atau bahkan varian virus baru yang lebih kuat daripada varian Delta saat ini bisa muncul kapan saja.
Baca juga : Update Covid-19 Selama Sepekan, Kasus Kematian di Bawah 1.000 Orang
Karena itu, Dicky menekankan, penyebaran virus Corona varian Delta saja belum melewati fase krisis.
“Masa krisis akibat varian Delta belum selesai. Masa krisis setidaknya berlangsung sampai akhir September ini,” ungkapnya.
Data corona.jakarta.go.id menunjukkan tren penurunan kasus positif harian dari sebanyak 789 kasus pada 25 Agustus, menjadi 468 kasus pada 28 Agustus, dan kemudian 399 kasus pada 31 Agustus.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan bulan Juli, di mana penambahan kasus harian bisa di atas 14.000 orang. Meski begitu, lanjutnya, tidak tertutup kemungkinan kasus akan kembali melonjak jika mobilitas warga tidak terkendali. (OL-7)
Saat ini, sudah ada lebih dari 80% tenant yang ada di PGM terisi dan kembali buka. Bahkan, untuk tahun depan, PGM akan kedatangan tenant nasional.
Ada peningkatan jumlah daerah yang berada di Level 2 dari 13 daerah menjadi 37 daerah termasuk di dalamnya wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
SITUASI pandemi di Jawa dan Bali terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada pada Level 4, dari yang semula 4 daerah menjadi 7 daerah
"Ini menyangkut hajat orang banyak soalnya, jadi kalau bilang steril yang harus benar- benar steril tempatnya."
"Sejumlah masjid di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan masih menggelar salat Jumat di masa PPKM Level 4."
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berikut adalah 8 langkah pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus:
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
"Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan puncak wabah tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved