Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ERA teknologi telah banyak membawa kemudahan. Semuanya seakan menjadi lebih praktis dari biasanya. Termasuk diantaranya ketika ingin memesan makanan. Tidak perlu ke luar rumah atau beranjak dari kantor. Cukup dengan membuka layar ponsel dan terus klik-klik.Beberapa menit kemudian menu yang diinginkan datang tersaji.
Momentum inilah yang dimanfaatkan alumni jurusan Agroekoteknologi Universitas Trilogi, Rosa Qhoiriyah Cahyanda. Melalui produk ‘ngenyangin’ yang dibuatnya sejak 2019, Rosa mulai bisa merasakan efek teknologi dalam meningkatkan produksi dan labanya.
“Ngenyangin tersedia pada aplikasi-aplikasi pemesan makanan yang sudah terkenal di Indonesia. Bahkan kita sudah masuk sebagai kategori resto pilihan/super partner. Ngenyangin juga sudah dipercaya untuk menjadi mitra pada beberapa instansi dengan pesanan partai besar,” ujar mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Trilogi angkatan 2016 ini.
Kondisi Pandemi diakui Rosa menjadi momentum bagi usahanya karena imbauan untu tetap berada di rumah, sehingga memesan makanan secara daring menjaid pilihan
“Di masa pandemi ini banyak masyarakat sekitar resto kami beraktivitas dengan WFH, dan diantaranya mereka memilih ngenyangin sebagai menu makan siang yang tepat, bahkan banyak juga orderan datang dengan radius yang jauh dari resto kami,” tambahnya.
Baca juga : Kemendikbudristek dan Microsoft Siapkan Ribuan Talenta Digital
Ngenyangin sendiri awalnya bekembang melalui melalui pembinaan yang dilakukan Pusat Pengembangan Kapasitas Wirausaha Bioindustri (PPKWB) Universitas Trilogi. Bahkan melalui PPKWB, ngenyangin akhirnya terpilih dan didanai oleh program PPK Simlitabmas Kemendikbud-Ristek.
Ketua Program PPKWB, Maulidian merasa sangat senang sekali binaannya sudah banyak yang menuai hasil. Bahkan diantaranya ada yang bertumbuh cukup pesat walau dalam kondisi pandemi seperti ini.
“Syukur dan senang mereka bisa terus bertumbuh. Untuk itu program pengembangan kewirausahaan ini akan terus kami lakukan dengan tujuan tidak lain agar bisa mendorong mahasiswa untuk terus berani melakukan kegiatan kewirausahaan. Disamping tentunya progam ini perlu dihadirkan untuk pendampingan bagi mereka yang bisnisnya sudah berjalan,” tutur dosen Agribisnis Universitas Trilogi ini.
Dekan Fakultas Bioindustri Universitas Trilogi, Inanpi Hidayati Sumiasih menuturkan mendukung penuh program PPKWB yang tidak hanya mewadahi mahasiswa, tetapi alumni dari Fakultas Bioindustri termasuk di dalamnya alumni Program Studi Agroekoteknologi akan diberikan pembinaan secara berkala.
“Tidak hanya dukungan berupa mentoring, tetapi PPKWB juga melakukan pemantauan yang kontinu untuk terus mengevaluasi sekaligus mendorong pertumbuhan dari setiap produk yang dipasarkan. Selain itu, saya melihat mereka juga memberikan stimulus kepada setiap tenant dengan memberikan uang pembinaan,” sampainya.
Untuk diketahui, Program Studi Agroekoteknologi sendiri merupakan salah satu program studi pilihan di Universitas Trilogi. Mahasiswa dan lulusan tidak hanya diberikan penguasaan sesuai bidang keilmuan. Tetapi juga diperkuat dengan penguasaan teknologi serta kemampuan berwirausaha. Universitas Trilogi mengenalkannya dengan nama teknososiopreneur. (OL-7)
Terkadang kita terlalu tenggelam dalam rutinitas pekerjaan yang selalu dikejar oleh target dan deadline. Sehingga kita lupa untuk memberikan jeda pada tubuh, pikiran, dan jiwa.
Event ini melibatkan 45 sekolah dan 675 tim dari tiga kota, dimulai dengan Roadshow ke masing-masing sekolah.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengeksekusi program-program nyata dan berdampak yang melibatkan pelaku industri kuliner lintas sektor, melalui berbagai aktivasi dan inisiatif bersama.
Pertamina Patra Niaga menggelar Bright Gas Cooking Competition (BGCC) 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dunia kuliner dan hiburan Bandung resmi naik kelas dengan kehadiran Karbon, destinasi terbaru yang menyala di rooftop lantai 16 Hotel Indigo Bandung Dago Pakar.
Tahun ini, Le Grand Chef 2025 mengangkat tema Bring Eat On, sebuah ajakan untuk menjadikan memasak sebagai proses mengenal dan mengekspresikan diri.
BEKERJA sama dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandination kembali menghadirkan program pelatihan kewirausahaan SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas).
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan lahirnya pengusaha-pengusaha pendidikan yang memiliki visi mencerdaskan bangsa dan sekaligus kompetensi.
SANDINATION berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas) Rocket 5.0.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved