Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DEPRESI bisa mengubah hidup seseorang. Perawatan medis dan konseling seringkali dapat membantu meringankan gejala, tetapi pengobatan gaya hidup, seperti diet sehat, juga dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang.
Tidak ada diet khusus untuk mengobati depresi. Tetapi konsumsi lebih banyak beberapa makanan mungkin dapat membantu beberapa orang mengelola gejala depresi.
Dikutip dari Medical News Today, sebuah studi yang dilakukan pada 2017 menemukan bahwa, gejala orang dengan depresi sedang hingga berat membaik ketika mereka menerima sesi konseling gizi dan makan makanan yang lebih sehat selama 12 minggu. Makanan apa saja itu?
1. Selenium
Beberapa ilmuwan telah menyarankan bahwa meningkatkan asupan selenium dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan, yang dapat membantu membuat depresi lebih mudah dikelola.
Selenium hadir dalam berbagai makanan, termasuk biji-bijian utuh, kacang brazil, beberapa makanan laut, daging organ, seperti hati.
2. Vitamin D
Menurut meta-analisis 2019, vitamin D dapat membantu memperbaiki gejala depresi. Orang mendapatkan sebagian besar vitamin D mereka melalui paparan sinar matahari dan makanan.
Makanan yang dapat memberikan vitamin D antara lain ikan yang berminyak, produk susu yang diperkaya, hati sapi, dan telur.
3. Asam lemak omega-3
Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa, asam lemak omega-3 dapat membantu menghilangkan gangguan depresi. Makan asam lemak omega-3 dapat mengurangi risiko gangguan mood dan penyakit otak, dengan meningkatkan fungsi otak dan melestarikan selubung mielin yang melindungi sel-sel saraf.
Sumber asam lemak omega-3 yang baik termasuk ikan air dingin, seperti salmon, sarden, tuna, dan mackerel, biji rami, minyak biji rami, dan biji chia, dan kenari.
4. Antioksidan
Vitamin A (beta karoten), C, dan E mengandung zat yang disebut antioksidan. Zat ini membantu menghilangkan radikal bebas, yang merupakan produk limbah dari proses alami tubuh yang dapat menumpuk di dalam tubuh.
Jika tubuh tidak dapat menghilangkan radikal bebas yang cukup, stres oksidatif dapat berkembang. Sejumlah masalah kesehatan dapat terjadi, yang mungkin termasuk kecemasan dan depresi.
Hasil studi pada 2012 menyarankan bahwa, mengonsumsi vitamin yang menyediakan antioksidan dapat mengurangi gejala kecemasan pada orang dengan gangguan kecemasan umum. Diet yang kaya buah-buahan dan sayuran segar, kedelai, dan produk tanaman lainnya dapat membantu mengurangi gejala depresi yang berhubungan dengan stres.
5. Vitamin B
Vitamin B-12 dan B-9 (folat, atau asam folat) membantu melindungi dan memelihara sistem saraf, termasuk otak. Mereka dapat membantu mengurangi risiko dan gejala gangguan mood, seperti depresi. (Medcom.id/H-2)
Bagi anak-anak, susu memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, terutama pada usia emas.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemerintah bersama pelaku industri terus mendorong peningkatan konsumsi susu nasional, yang sempat terpukul akibat wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menggerus populasi sapi perah
Dua dari lima penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, kondisi yang dapat melemahkan dan merapuhkan tulang sehingga lebih berisiko patah.
Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif.
Susu digunakan sebagai sumber utama nutrisi bagi bayi sebelum mereka bisa makan makanan padat, dan juga sangat bermanfaat untuk semua usia karena kandungan gizinya yang lengkap.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Penyembelihan dan pengolahan daging saat Idul Adha sering dilakukan di tempat terbuka tanpa standar sanitasi yang baik, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi mikroba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved