Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Sinergi Kemanusiaan, Intibios Lab Beli Pasokan Masker dari UMKM Komunitas Disabilitas

Ghani Nurcahyadi
20/8/2021 23:00
Sinergi Kemanusiaan, Intibios Lab Beli Pasokan Masker dari UMKM Komunitas Disabilitas
Sukuran pembelian masker dari UMKM komunitas disabilitas oelh Intibios Lab(Dok. Intibios Lab)

USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terpukul oleh pandemi Covid-19. Padahal, sektor ini sangat strategis dalam menyerap tenaga kerja dan mempertahankan pendapatan rakyat kelas menengah ke bawah. Tantangan menjadi berkali lipat ketika UMKM itu didirikan juga bertujuan menjadi sarana pemberdayaan kelompok disabilitas. 

Mutiara Handicraft merupakan UMKM komunitas disabilitas yang digerakkan oleh Irma Suryati yang juga seorang penyandang disabilitas di Kebumen, Jawa Tengah. Sebelumnya usaha kelompok ini membuat keset yang mampu menembus ekspor ke Australia. Namun, akibat pandemi Covid-19, mereka kehilangan permintaan ekspor dan domestik untuk keset. 

Irma tidak menyerah dan mengajak kelompok usaha ini untuk membuat masker, face shield, dan belakangan juga menjahit alat pelindung diri (APD). Mendengar ada UMKM disabilitas yang fokus membuat masker dan keperluan lainnya, jaringan nasional laboratorium Intibios Lab segera memutuskan untuk membeli pasokan masker untuk para konsumennya dari UMKM ini. 

“Kami beruntung bisa dipertemukan oleh Ibu Irma dan teman-teman UMKM disabilitas lalu bersinergi. Intibios Lab sejak awal didirikan sebagai ikhtiar kemanusiaan untuk ikut membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Sinergi ini memperluas dimensi kemanusiaan dalam operasional kami,” ujar Enggartiasto Lukita, penggagas Intibios Lab dalam acara syukuran pembelian pasokan masker di Jakarta, Jumat (20/8).

Untuk kiprahnya yang tak kenal lelah memberdayakan komunitas disabilitas, Irma menerima Satya Lencana Kesejahteraan Sosial tahun 2019 dari Presiden Joko Widodo. 

“Saya berterima kasih, dengan kerja sama ini usaha kami jadi tetap hidup. Ada puluhan penyandang disabilitas yang tergantung pada usaha ini. Sejak pandemi memang penjualan menurun. Kami bersyukur, setelah membuat masker, face shield, dan APD, ada permintaan. Pembelian dari Intibios ini membuat kami bisa bernapas agak panjang,” ujar Irma. 

Menteri Perdagangan M. Lutfi yang hadir menyaksikan syukuran pembelian tersebut mengatakan, sinergi Intibios Lab dengan UMKM seperti Mutiara Handicraft merupakan langkah tepat yang harus didukung. 

Baca juga : Kemenkes: Penyandang Disabilitas Tetap Bisa Vaksin Meski Tanpa KTP

"Ini sebenarnya kekuatan Indonesia. Kita bekerja sama, bersatu untuk memotong mata rantai penularan Covid-19," kata Lutfi.

Saat ini, kata Lutfi, pemerintah berupaya untuk menyeimbangkan antara upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi. Dan sinergi Intibios Lab dengan Hendicraft merupakan langkah nyata dalam mendukung upaya itu.

"Saya mendukung dan berterima kasih ada seperti ini. Karena kita harus bersatu dan bersama untuk memastikan penularan Covid-19 berhenti dan ekonomi bangkit lagi," kata Lutfi. 

Intibios Lab adalah jaringan laboratorium nasional yang fokus pada tes usap PCR, antigen, dan tes serologi yang bermanfaat dalam tes dan pelacakan (tracing) Covid-19. Jaringan ini digagas oleh Enggartiasto bersama sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga kesehatan setelah mengetahui bahwa pada 2020 Indonesia masih kekurangan laboratorium tes sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO). 

Saat ini, Intibios Lab telah memiliki 19 cabang di 10 kabupaten/kota dan sudah masuk dalam 742 laboratorium yang terdaftar di Kementerian Kesehatan. Untuk memudahkan masyarakat melakukan tes, Intibios Lab juga menyediakan layanan drive thru di cabang-cabang di Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Batu, dan Surabaya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya