Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menjelaskan terjadinya stunting salah satunya karena kondisi nutrisi yang tidak optimal. Padahal nutrisi seimbang bisa dikonsumsi dari berbagai sumber makanan dengan harga yang terjangkau dan mudah didapat.
"Kalau daging mahal, ikan, belut, dan telur kan murah. Ternyata untuk mencegah stunting ikan itu sudah sangat cukup, protein dalam ikan dan belut tidak kalah jauh dengan daging sapi," kata Hasto dalam webinar Menu Sehat DASHAT: Ragam Menu Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas BKKBN, Jumat (13/8).
Baca juga: IKAPPI Minta Mendag Cabut Peryataan Soal Pasar dan Vaksin
Kalsium pada belut sebanyak 20,0 mg, telur 54,0 mg, dan sapi 11 mg. Sedangkan nilai protein pada belut mencapai 14,0 mg, telur 12,8 mg, dan sapi 18,8 mg.
Bahkan bila dibandingkan antara ikan dan daging sapi lemak pada ikan sudah cukup memenuhi kebutuhan sehari. Lemak total pada daging sapi mencapai 14 mg dan pada ikan hanya 4,5 mg sehingga lemak pada ikan mengandung Omega 3.
"Sehingga makanan sehat tidak harus mahal tetapi bisa dari lingkungan sederhana bisa menghasilkan makanan yang sehat dan mencegah penyakit berbahaya," jelasnya.
BKKBN sendiri berupaya dalam dapur sehat atasi stunting menghadirkan kemandirian pangan, bisa berdaulat secara pangan. Dapur sehat secara ideologis membentuk masyarakat agar berdaulat dalam bidang pangan yang sehat dan murah sehingga bisa mencegah stunting.
"Pangan berdaulat maka harganya pun tidak mahal karena tidak mengandalkan impor dan lebih sehat dan segar," pungkasnya. (OL-6)
Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya.
Memahami perbedaan dan hubungan keduanya sangat diperlukan agar pola hidup sehat dapat tercapai dengan tepat dan seimbang, sehingga kualitas hidup meningkat dan risiko
Dalam era kerja cepat dan tuntutan multitasking, kelelahan setelah jam kerja bukan lagi hal aneh—terutama bagi generasi milenial dan Gen Z.
Pola pencegahan penyakit dimulai dari pencernaan yang mampu menyerap nutrisi dari dalam tubuh melalui pencernaan yang baik sehingga nutrisi yang dikonsumsi dapat dicerna.
Banyak orang fokus pada perawatan luar seperti sampo atau masker rambut, padahal rahasia utama rambut yang sehat dan lebat justru berasal dari dalam tubuh.
Nutrisi berperan vital dalam membentuk jaringan tubuh, menghasilkan energi, hingga menjaga fungsi tubuh tetap optimal
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved