Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Prof Huzaemah Tahido Wafat, Indonesia Kehilangan Sosok Pejuang Hak Perempuan

Ferdian Ananda Majni
23/7/2021 16:40
Prof Huzaemah Tahido Wafat, Indonesia Kehilangan Sosok Pejuang Hak Perempuan
Mendiang Prof Huzaemah Tahido Yanggo.(MUI)

REKTOR Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo tutup usia pada hari ini, Jumat, 23 Juli 2021 pukul 06.10 WIB di RSUD Banten akibat terpapar Covid-19. Semasa hidupnya, almarhumah yang juga Pembantu Dekan I di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua MUI Bidang Fatwa ini dikenal sebagai tokoh muslimah pejuang hak perempuan.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah Ibu almarhumah Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo, dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," tulis Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Amany Lubis dalam pesan singkatnya.

Ia mengungkapkan duka mendalam atas wafatnya pejuang hukum Islam, tokoh hak perempuan dan anak Indonesia itu. Prof Amany menilai beliau sangat berjasa kepada Indonesia, khususnya di bidang hukum Islam.

"Beliau adalah pakar fiqih perbandingan mazhab, pakar syariah Indonesia sebagai anggota dewan pengawas syariah, kami sangat kehilangan tokoh perempuan, pejuang hak perempuan," sebutnya.

Prof Amany berharap Rektor Institut Ilmu Alquran periode 2014-2018 dan berlanjut 2018-2022 itu mendapatkan tempat yang layak di sisinya atas amal jariyah ilmunya bagi segenap penerus bangsa.

"Semoga makamnya selalu bersinar karena ilmunya dan amal jariyahnya yang tidak akan pernah putus. Semoga almarhumah diterima di surganya, Insya Allah. Kita semua kehilangan sosok yang demikian tegas dan mumpuni di bidang ilmunya," tuturnya.

Prof Amany tak memungkiri, Indonesia kehilangan sosok yang sangat berkontribusi dan berjasa bagi pendidikan. Bahkan berjasa untuk menjadikan kaum perempuan Indonesia lebih maju, bisa lebih memperoleh haknya khususnya yang sering dikumandangkan tentang hak politik perempuan, hak menjadi pemimpin perempuan, dan hak menjadi ulama perempuan.

"Itu sudah ditegaskan oleh almarhumah, sehingga kita sekarang ini melanjutkan perjuangannya, Selamat jalan guru kita semua, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerimanya di sisi-nya, di tempat yang terbaik. Allah yarhamha, waafiha waafuanha," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya