Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 16.451.288 jiwa Warga Negara Indonesia (WNI) telah mendapatkan dosis vaksin secara lengkap hingga Selasa (20/7) pukul 12.00 WIB.
Total jiwa yang menerima dua dosis vaksin itu mengalami tambahan sebanyak 50.937 jiwa.
Penambahan jumlah penerima vaksin dosis kedua itu lebih rendah bila dibandingkan dengan jumlah penerima vaksin dosis pertama hari ini sesuai target pemerintah mencapai 249.144 jiwa.
Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama saat ini menjadi 42.344.675 jiwa.
Selain "update" penerima vaksin dosis pertama dan kedua tersebut, Satgas COVID-19 juga merilis target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 jiwa. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Dolar AS Naik ke Level Tertinggi Triwulanan Terkerek Varian Covid-19
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved