Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Perhimpunan Dokter Susun Revisi Tata Laksana Penanganan Covid-19

Atalya Puspa
14/7/2021 15:21
Perhimpunan Dokter Susun Revisi Tata Laksana Penanganan Covid-19
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pembangunan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Surabaya, Sabtu (10/7/2021)(ANTARA/Didik Suhartono)

Perhimpunan profesi kedokteran tengah menyusun revisi pedoman tata laksana penanganan covid-19. Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto.

"Dari profesi sedang merevisi pedoman tata laksana covid-19 sesuai dengan perkembangan-perkembangan baru dalam publikasi jurnal maupun rekomendasi WHO," kata Agus saat dihubungi, Rabu (14/7).

Adapun, Agus menyebut, pedoman tata laksana merupakan living document yang berubah-ubah sesuai dengan temuan baru dalam hal tata laksana covid-19. Ia menyatakan revisi tersebut disusun utuk penanganan covid-19 secara keseluruhan, bukan hanya merujuk pada penanganan satu varian tertentu. Karena sejauh ini terdapat banyak perkembangan yang harus diimplementasikan dalam penanganan di lapangan.

Baca juga: Vaksin Door to Door Bisa Jadi Terobosan Percepat Vaksinasi Covid-19

Penyusunan revisi tersebut dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiosvaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi intensif Indonesia, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.

"Sebelumnya kami juga sudah pernah melakukan tiga kali revisi, dan sekarang mau keluar edisi keempat," ucap Agus.

Agus belum bisa menyampaikan poin-poin apa saja yang akan masuk dalam revisi tersebut. Namun demikian, ia memastikan bahwa buku pedoman tata laksana penanganan covid-19 yang baru akan dikeluarkan secepatnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah juga akan memperbarui tata laksana perawatan pasien covid-19 varian delta. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari perburukan pada pasien covid-19 yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Jadi pasien varian delta ini, ada perubahan pola saat masuk ke tubuh pasien. Jadi hasil pengamatan kami pertama, dia CT-nya rendah. Jadi kalau dulu CT 20 saja sudah rendah, sekarang bisa 16, 12, bahkan ada yang sampai 8 atau 9," beber Budi.

Salah satu poin penting yang harus menjadi perhatian dalam penanganan pasien covid-19 yang terpapar varian delta, kata Budi, ialah mempercepat intervensi penanganan, baik pemberian obat maupun oksigen dan ventilator. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya