Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
JUMLAH sampah plastik yang masih relatif tinggi menjadi salah satu tantangan utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Pola konsumsi masyarakat terhadap produk berbahan plastik serta perlakuan terhadap sampah plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tingginya timbunan sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 64 juta ton per tahun. Dari jumlah total sampah tersebut, 15% di antaranya sampah plastik.
Memilah sampah di rumah dengan memisahkan dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah residual. Ini merupakan salah satu cara efektif dalam menangani beban sampah.
Pada 2019, KLHK meluncurkan Program Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah sebagai langkah strategis untuk menggalang peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ajakan ini sejalan dengan tema Global Recycling Day 2021 yang mendorong individu dan masyarakat untuk menjadi #RecyclingHeroes.
Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja mengatakan Le Minerale mendukung penuh upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah nasional dan ikut mengajak semua individu untuk menjadi inspirasi dalam melakukan pilah sampah dan daur ulang, terutama sampah plastik. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan sudah makin tinggi.
"Masyarakat kini lebih selektif dalam pemilihan jenis plastik di produk yang dikonsumsi serta mulai mencari tahu cara mendaur ulang sampah plastik. Ini sangat menggembirakan dan berdampak positif terhadap pengurangan sampah plastik," katanya dalam keterangan resmi, Senin (5/7).
Kegiatan pilah sampah di rumah, terutama sampah plastik, lanjutnya, selain mengurangi jumlah sampah lingkungan yang berakhir di TPA, juga memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan sendiri atau oleh para pemulung yang berkeliling mengumpulkan sampah lingkungan. Pemulung, menurutnya, memiliki peran penting dalam proses daur ulang sampah plastik.
Bantuan masyarakat dalam memisahkan sampah plastik di rumah akan memudahkan pemulung dalam pengumpulkan sampah plastik bernilai ekonomis untuk dijual ke industri daur ulang. "Tidak hanya berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan dan membantu menekan debit sampah, kegiatan pilah sampah di rumah juga memiliki nilai sosial ekonomi," jelasnya.
Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Prispolly Lengkong sependapat bahwa peran aktif masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah di rumah sangat membantu pekerjaan pemulung sebagai garda depan dalam pengumpulan sampah di lingkungan masyarakat. "Selain akan berpengaruh terhadap berkurangnya angka timbunan sampah yang dibuang ke TPA, hal tersebut secara tidak langsung meringankan beban kerja pemulung dan mempercepat proses pengumpulan sampah," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Saut Marpaung juga setuju bahwa aktivitas pemisahan sampah oleh rumah tangga merupakan hal positif dan memberikan keuntungan tersendiri dalam pengelolaan sampah, terutama sampah plastik yang masih memiliki nilai ekonomis. Meski menurutnya, nilai ekonomis sampah plastik tergantung dari jenis plastiknya.
"Ada jenis plastik yang sulit didaur ulang sehingga bernilai rendah dan tidak diminati. Hal ini menyebabkan tingkat kolektabilitas sampah di Indonesia masih rendah. Tapi ada juga jenis plastik yang permintaan, serapan, dan nilai ekonomisnya relatif tinggi di industri daur ulang seperti PET dengan kode angka 1. PET banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik, seperti kemasan botol dan galon air minum," ungkapnya.
Baik IPI dan APSI, keduanya menegaskan dukungamn atas upaya mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampah plastik di rumah agar dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang untuk menghasilkan produk-produk berkualitas. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dalam pemilahan sampah pribadi dan rumah tangga dalam jangka panjang akan memberikan dampak signifikan dalam pengurangan sampah secara nasional dan global. Mari menjadi inspirasi dalam melakukan pilah sampah dan daur ulang serta mulailah menjadi #recyclingHeroes. (OL-14)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik. Termasuk, melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Asep mengatakan selama ini sampah dari kawasan PIK masih dibuang ke TPST Bantargebang. Di sisi lain, Asep menyinggung soal kondisi Bantargebang yang sudah penuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved