Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DENGAN kesempurnaannya, Islam mengatur semua aktivitas manusia. Aturan itu mulai dari membuka mata di pagi hari hingga menutup mata di malam hari untuk beristirahat. Bahkan, aturannya masuk ke masalah personal seperti hubungan seks antara suami istri.
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali. Selain itu, hal yang sering menjadi pertanyaan pasangan suami istri yakni posisi hubungan suami istri dalam Islam. Sebab, ada banyak posisi yang bisa digunakan saat berhubungan suami istri tetapi memberi keraguan apakah hal tersebut dibenarkan dalam Islam.
Dilansir Islam Pos, Islam membolehkan suami istri menggunakan beragam gaya atau posisi berhubungan intim. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Umar datang menemui Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, binasalah aku." Rasulullah bertanya, "Apa yang membinasakanmu?" Umar menjawab, "Aku mengalihkan tungganganku tadi malam."
Baca juga: Isi Rukun Nikah sesuai Syariat Islam
Rasulullah diam, tidak menjawab apapun. Kemudian turunlah ayat, "Istri-istrimu ialah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki," (QS Al Baqarah: 223). (Rasulullah pun bersabda) "Engkau boleh dari depan atau belakang, tetapi jangan ke dubur dan saat haid."
Berdasarkan hadis tersebut, Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam Zaadul Ma’ad menerangkan bahwa posisi hubungan suami istri dalam Islam yang paling baik ialah saat suami berada di atas istri. Posisi ini juga menunjukkan kepemimpinan suami atas istrinya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT, "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan." (QS An Nisa’: 34).
Baca juga: Ini 4 Fase Ideal saat Bercinta
Rasulullah SAW pun menekankan hal ini agar manusia bisa menahan pandangan dan mampu menjaga diri dari sesuatu yang haram. Sebab, sesuatu yang halal dan mengandung pahala yakni melakukan hubungan intim dengan pasangan yang sah, yakni suami atau istri untuk menyalurkan hasrat.
Ada beberapa adab posisi hubungan suami istri dalam Islam. Berikut uraiannya.
Baca juga: Mengenal Kitab Fathul Izar, Gaya Bercinta dalam Pandangan Islam
Ini dimaksudkan agar terhindar dari sesuatu yang haram. Berniat untuk memperbanyak keturunan dari umat Islam akan menjadi pahala terhadap perbuatan ini. Dari Abu Dzar RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Dalam kemaluan salah satu di antara kamu itu sedekah (maksudnya berjima dengan istrinya)." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah salah satu di antara kita menyalurkan syahwatnya dia mendapatkan pahala?" Beliau menjawab, "Apakah pendapat anda kalau sekiranya diletakkan pada yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Begitu juga kalau diletakkan yang halal, dia mendapatkan pahala." (HR Muslim).
Pemanasan dalam hubungan suami istri semisal cumbuan, rayuan, permainan, dan ciuman. Dahulu Nabi SAW juga melakukan hal tersebut. Hal ini juga dapat membedakan manusia dengan hewan yang hanya langsung melakukan hubungan.
Baca juga: Rukun Salat, Sunah Salat, Syarat Sah, dan Syarat Wajibnya
Diperbolehkan melakukan hubungan intim lewat qubul (kemaluannya) dari sisi mana saja, baik dari depan atau belakang dengan syarat harus di kemaluan. Rasulullah SAW bersabda, "Baik depan atau belakang selagi itu di kemaluannya (tidak apa-apa)." (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW bersabda, "Dilaknat orang yang mendatangi istrinya lewat duburnya." (HR Ibnu Ady).
Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Jika suami ingin kembali berhubungan seks, dianjurkan berwudlu terlebih dulu. Rasulullah SAW bersabda, "Kalau salah satu di antara kamu telah mendatangi istrinya kemudian ingin mengulanginya, hendaknya dia berwudu di antara keduanya, karena hal itu lebih bersemangat dalam mengulanginya." (HR Muslim).
Baca juga: Wudu sebelum dan setelah Makan, Sunah Rasul yang Terlupakan
Istri Rasulullah, Aisyah RA, berkata, "Dahulu saya mandi bersama Nabi SAW dalam satu bejana antara diriku dan dirinya. Bergantian tangan kami dan beliau mendahuluiku sampai saya mengatakan, 'Biarkan untukku, biarkan untukku.'" Keduanya dalam kondisi junub. (HR Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Lima Anggota Badan Diabaikan, Mandi Junub tidak Sah
Hal itu jelas diharamkan. Namun yang diperbolehkan bagi suami yakni menikmati selain dari kemaluan. Berdasarkan hadits dari Aisyah RA, "Dahulu Rasulullah SAW menyuruh salah satu di antara kita ketika haid agar memakai (pembatas) kain kemudian suaminya dapat menikmatinya." (Muttafaq alaihi). (OL-14)
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Sebelum berhubungan, dianjurkan untuk membaca doa agar mendapat perlindungan dari gangguan setan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Kita sudah membahas sunah Rasulullah pada hari Jumat dalam tulisan sebelumnya. Lantas apa saja amalan yang khusus atausunah Rasul yang sebaiknya dilakukan pada malam Jumat?
Menjaga keharmonisan dan keberkahan dalam rumah tangga adalah impian setiap pasangan suami istri. Salah satu bentuk upaya menjaga kebersamaan dan cinta kasih dalam rumah tangga
Dalam Islam, segala aspek kehidupan diatur dengan ajaran yang komprehensif, termasuk urusan rumah tangga dan hubungan suami istri.
Salah satu kisah Nabi Muhammad SAW jujur dan tidak berdusta saat beliau ingin membahagiakan istrinya Aisyah RA dan istri-istri beliau yang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved