Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FREKUENSI berhubungan seks dengan pasangan harus dipertahankan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan dalam keluarga.
Seksolog Indonesia, dr. Boyke Dian Nugraha, mengatakan, hubungan seks normalnya dilakukan pasangan suami-istri dalam tempo dua hingga tiga kali seminggu. Namun ini mengikuti kebutuhan dan riwayat produktivitas pasangan.
"Tergantung daripada usia, kalau mau normalnya seminggu dua kali, tiga kali," kata Boyke, di Golden Boutique Hotel, Melawai.
Baca juga: Seksolog: Disfungsi Seksual Pemicu Ketidakpuasan Bisa Diatasi
Selain itu, dr. Boyke menganjurkan pasangan melakukan empat fase setiap kali melakukan sesi bercinta. Tujuannya agar pasangan suami-istri sama-sama mendapatkan hubungan seks yang sehat dan kepuasan.
"Berhubungan seks bukan tentang penetrasi. Tapi ada empat fase pertama, foreplay (rangsangan), penetrasi, orgasme dan peredaan setelah berhubungan seks," ujar dr. Boyke.
Menurut dr. Boyke, pada fase rangsangan atau yang dikenal dengan foreplay ini, sebaiknya dilakukan dengan durasi minimal 5 hingga 10 menit. Hal ini ditandai dengan terjadinya reaksi fisik berupa ereksi pada penis dan perlendiran vagina.
Ketika pasangan sudah menerima rangsangan seksual dan mengalami reaksi fisik, kata dr. Boyke, barulah fase penetrasi bisa dilakukan. Dia bilang, durasi penetrasi normal dilakukan selama 5 sampai 12 menit.
"Kalau kurang dari 3 menit, atau kurang dari 20 tusukan, itu kita katakan (pria) ejakulasi dini. Tapi kalau 3-5 menit, itu normal, karena 60 persen wanita sudah orgasme dalam 5 menit," beber dia.
Baca juga: Wah, 8 Faktor Ini Bisa Buat Menopause Datang Lebih Cepat!
Fase penetrasi, menurut dr. Boyke, paling ideal terjadi ketika pasangan sama-sama mengalami orgasme yang merupakan fase ketiga. Pada titik ini, dia menekankan, para pria dapat memperlama ritme penetrasi.
"Pokoknya buat pria itu (penis) harus keras dan tahan lama. Kalau dia bisa sampai menaikkannya durasi penetrasi sampe 9 menit, maka 70 persen wanita sudah orgasme. Naik lagi sampai 12 menit, 90 persen sudah orgasme. jadi durasi itu menentukan," jelasnya.
Meski demikian, dr Boyke bilang, orgasme bukan merupakan akhir dari sesi bercinta. Agar mendapatkan kualitas hubungan seksual yang baik, kedua pasangan harus melakukan fase akhir, yaitu sesi peredaan.
"Peredaan setelah orgasme itu penting sekali. Semua pembuluh darah melebar, mengalami relaksasi, sehingga kulit jadi lebih sensitif hingga 20 persen. Untuk itu, setelah orgasme, lakukan ciuman dan pelukan terhadap pasangan. Setelahnya membersihkan diri," tandasnya. (Medcom/OL-11)
Bunda Homecare adalah layanan kunjungan medis langsung ke rumah pasien yang menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan.
Sosok PMO biasanya berasal dari keluarga serumah, tetangga atau kerabat terdekat dari pasien tuberkulosis.
UPAYA memperkuat peran keluarga untuk mewujudkan pemberdayaan harus menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah demi melahirkan bangsa yang kuat dan berdaya saing di masa datang.
TRAILER resmi film horor terbaru dari Leo Pictures, berjudul Jalan Pulang telah resmi dirilis di kanal Youtube Leo Pictures. Dibintangi Luna Maya, Shareefa Daanish
Madonna menikmati akhir pekan Hari Ibu yang penuh cinta dan tawa bersama lima dari enam anaknya.
Bali tidak hanya soal eksotisme alam tetapi juga menyimpan segudang wisata kuliner yang menggugah selera.
Hot flashes adalah sensasi panas yang tiba-tiba muncul pada tubuh bagian atas, terutama pada wajah, leher, dan dada. Kondisi ini sering terjadi selama masa menopause.
Veozah merupakan pengobatan yang disetujui FDA untuk gejala vasomotor sedang hingga berat, istilah medis untuk sekelompok gejala menopause seperti berkeringat malam dan hot flashes.
Menopause adalah fase alami dalam kehidupan perempuan yang membawa perubahan fisik dan hormonal, termasuk peningkatan risiko osteoporosis.
Kanker endometrium, yang menyerang lapisan dalam rahim, umumnya dialami perempuan yang memasuki masa menopause. Salah satu penyebabnya ialah gaya hidup tidak sehat.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Menopause mengungkapkan perempuan yang mengalami menopause di usia yang lebih tua berisiko lebih tinggi terkena asma.
Hari Menopause Sedunia, yang diperingati setiap 18 Oktober, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang fase penting dalam kehidupan perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved