Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TANGGAL 18 Oktober diperingati sebagai Hari Menopause Sedunia. Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun.
Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan. Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain yang terjadi dalam tubuh wanita yang menopause.
"Mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan," demikian seperti dikutip dari laman Instagram RSCM Kencana, Minggu (18/10).
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, menopause adalah sebuah kondisi normal yang akan dialami oleh semua wanita sejalan dengan bertambahnya usia, dan bukanlah suatu penyakit atau gangguan medis.
Sebuah studi epidemiologis menunjukkan bahwa usia menopause wanita di berbagai belahan dunia belakangan ini semakin cepat atau dini. Apa saja faktor pemicunya?
1. Operasi
Wanita yang menjalani operasi seperti pengangkatan satu atau dua ovarium atau uterus-nya, berisiko tinggi mengalami menopause dini. Mengapa? Karena operasi ini mengurangi jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Selain itu, menopause dini juga bisa menjadi efek samping pada wanita yang menjalani operasi kanker serviks atau operasi panggul.
2. Kemoterapi dan radiasi
Menurut Mayo Clinic, rusaknya jaringan ovarium akibat radioterapi dan radiasi menyebabkan menopause lebih cepat
3. Cacat kromosom
Cacat tertentu seperti sindrom Turner (terlahir dengan kromosom tidak lengkap), dapat membuat seorang wanita yang memiliki sindrom ini, mengalami menopause dini karena mereka memiliki ovarium yang tidak berfungsi dengan baik.
4. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri. Beberapa penyakit ini bisa seperti rheumatoid arthritis yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang ovarium dan jaringannya, sehingga bisa menyebabkan menopasue dini.
5. Epilepsi
Sebuah studi menujukkan bahwa wanita dengan epilepsi, memiliki risiko tinggi untuk mengalami menopause dini.
6. Merokok
Menurut Mayo Clinic, wanita yang suka merokok, mengalami menopause satu hingga dua tahun lebih cepat dibandingkan wanita yang tidak merokok.
7. Obat-obatan yang mengurangi estrogen
Beberapa obat-obatan dapat mengurangi jumlah estrogen dalam tubuh—misalnya obat-obatan pencegah risiko kanker payudara, yang bisa menyebabkan menopause lebih cepat.
8. Penyakit tiroid
Penyakit tiroid dapat menyebabkan menopause dini akibat tingkat hormon yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sehingga mengobati kondisi penyakit ini bisa mencegah terjadinya menopause dini.
Menopause didahului dengan munculnya berbagai perubahan pada masa perimenopause, yang disebut gejala menopause. Untuk lebih memastikan adanya penyebab lain dari menopause, sebaiknya konsultasikan permasalahan pada dokter. (H-2)
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
REVISI Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tampaknya kembali akan menjadi panggung teknokratis: membahas angka-angka, tanpa wajah para pelakunya.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Ini merupakan sebuah program sosial kolaboratif untuk mendukung kesehatan mental dan fisik lansia pascapensiun.
Kehidupan seksual setelah usia 50 tahun tetap bisa sehat dan memuaskan. Simak tips menjaga keintiman berikut.
RATUSAN lansia Sekolah Lansia Berdaya (Sidaya) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengikuti prosesi wisuda di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai. Jumat (18/7).
Memasuki usia 50 tahun, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Simak daftar 10 jenis makanan yang perlu dihindari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved