Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
HOT Flashes merupakan sensasi atau perasa hangat yang tiba-tiba muncul di tubuh bagian atas. Pada hot flashes ini, sensasi panas tersebut akan terasa pada bagian yang paling intens yaitu di wajah, leher, dan dada seseorang yang mengalaminya. Kondisi ini juga bisa menyebabkan keringat.
Saat menopause, tubuh perempuan secara alami memproduksi lebih sedikit hormon ekstrogen. Hal ini kemudian mempengaruhi hipotalamu, yaitu bagian otak yang mengatur suhu tubuh. Hipotalamus kemudian menjadi sensitif.
Ketika seseorang akan mengalami kondisi hot flashes, tubuhnya mungkin akan mengalami gejala seperti:
Dalam gejala ini, frekuensi dan intensitas kondisi akan bervariasi di antara perempuan. Biasanya hot flashes ini memiliki durasi yang berlangsung satu atau dua menit hingga lima menit. Kondisi sensasi panasnya mungkin akan ringan atau sangat intens sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kondisi ini paling sering disebabkan perubahan kadar hormon sebelum, selama, dan setelah menopause. Namun, tidak jelas persis bagaimana perubahan hormone dapat menyebabkan kondisi ini.
Sebagian penelitian menunjukkan hot flashes ini terjadi ketika penurunan kadar ekstrogen yang menyebabkan hipotalamus (thermostat tubuh) sedikit sensitif terhadap perubahan suhu tubuh.
Tidak semua perempuan akan mengalami hot flashes pada saat menopause. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya, sebagai berikut:
Pengobatan hot flashes akan bervariasi, tergantung bagaimana penyebab dan tingkat keparahan yang akan diterima. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat direkomendasikan, antara lain:
Perubahan gaya hidup ini meliputi tidak makan sembarangan seperti memakan makanan pedas dan panas, menurunkan suhu ruangan apabila menggunakan AC atau kipas, dan tidak menggunakan pakaian yang berlapis.
Apabila perubahan gaya hidup tidak berhasil, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk membantu meredakan hot flashes. Obat-obatan yang mungkin diresepkan, yaitu:
HRT atau terapi pengganti hormon ini dapat digunakan untuk mengobati hot flashes. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kadar hormon, sehingga dapat meredakan beberapa gejala menopause yang dialami oleh perempuan. (Halodoc/Alodokter/Z-3)
Sebagian perempuan mengalami gejala hot flashes yang cukup parah hingga merasa tidak nyaman dan bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved