Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Ini Risiko yang Dihadapi Perempuan Perokok

Basuki Eka Purnama
03/6/2021 07:40
Ini Risiko yang Dihadapi Perempuan Perokok
Ilustrasi--Warga berada di kawasan larangan merokok Taman Balai Kota, Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Novrian Arbi)

BAHAYA rokok terhadap tubuh tidak pandang bulu, termasuk kaum Hawa yang berisiko mengalami serangkaian masalah kesehatan akibat asap rokok.

Spesialis penyakit dalam Pandang Tedi Adriyanto dari Universitas Gadjah Mada memaparkan bahaya rokok yang bisa mengancam kesehatan kaum Hawa meliputi kanker serviks, kanker payudara, terganggunya siklus menstruasi dan kesuburan, hingga komplikasi kehamilan.

Pandang menjelaskan, sebuah penelitian mengungkapkan kandungan bahan kimia pada rokok dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami kanker serviks (leher rahim) dan kanker payudara dibandingkan perempuan yang tidak merokok.

Baca juga: Perawatan Microneedling Mengubah Kulit Tampak Sehat dan Segar

"Bahan kimia pada rokok dapat melemahkan pertahanan sel serviks serta meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan peradangan. Hal itu secara
tidak langsung akan membuat pertumbuhan sel yang tidak normal atau sel kanker di serviks bisa terjadi dengan lebih mudah," kata dia, dikutip Kamis (3/6).

Dokter spesialis penyakit dalam di Primaya Hospital Sukabumi itu menambahkan perempuan yang merokok juga berisiko lebih tinggi mengalami
kanker jenis lainnya, seperti kanker usus besar, bila dibandingkan dengan perokok laki-laki.

Siklus menstruasi dan kesuburan juga bisa terdampak akibat kebiasaan merokok. Perempuan yang merokok berisiko besar mengalami gangguan
menstruasi, seperti keputihan, infeksi vagina, perdarahan yang tidak normal, atau kram hebat yang berlangsung lebih dari dua hari.

Selain itu, perempuan perokok juga bisa mengalami gangguan siklus menstruasi dan penurunan tingkat kesuburan. Fungsi indung telur (ovarium) perempuan perokok untuk melepaskan sel telur lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok. Ini sebabnya mereka juga sering mengalami amenorrhea (tidak haid).

"Bahan kimia yang terkandung pada rokok juga diketahui mampu mengubah komposisi cairan serviks menjadi tidak ramah terhadap sperma. Akibatnya, sperma tidak bisa bertahan lama di vagina dan proses pembuahan pun terhambat," jelas dia.

Jika sel telur berhasil dibuahi, pelekatan janin pada rahim atau implantasi kemungkinan akan terganggu. Faktor-faktor inilah yang kemudian memengaruhi kesuburan dan menyebabkan perokok perempuan sulit hamil.

Bagi perempuan yang sedang mengandung, merokok bisa mengancam kesehatan karena risiko mengalami kehamilan ektopik akan lebih tinggi.

Bahan kimia rokok juga bisa mengancam ibu dan janin, seperti plasenta previa, ketuban pecah dini, persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, keguguran, hingga bayi meninggal di dalam kandungan.

Kandungan nikotin di dalam rokok juga berkaitan dengan menopause dini. Sebab, nikotin bisa mengganggu suplai darah ke ovarium. Akibatnya, ovarium kehilangan fungsi lebih cepat dari seharusnya.

Ketika produksi hormon estrogen menurun seiring penurunan fungsi ovarium, menopause dini bisa terjadi.

Masalah tulang juga terkait dengan rokok. Perempuan yang merokok 5-10 kali lebih rentan mengalami osteoporosis. Sebab, rendahnya hormon estrogen yang menyebabkan amenorrhea atau menopause dini juga dapat menyebabkan perempuan kehilangan lebih banyak mineral pada tulangnya.

"Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya dampak positif dari merokok. Baik laki-laki maupun perempuan, perokok pasif maupun aktif, keduanya
sama-sama berisiko besar mengalami masalah kesehatan bila menghirup asap rokok. Jika Anda termasuk perempuan perokok, mulai sekarang hentikanlah kebiasaan itu," tutup dia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya