Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEKRETARIS Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr.KH.Ali M Abdillah mengatakan semangat Idul Fitri dapat diwujudkan dalam menyuarakan solidaritas kemanusiaan dengan tetap merawat solidaritas kebangsaan dan kebhinekaan yang ada.
Kiai Ali mengatakan, momentum Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan memanasnya masalah Palestina-Israel, ada tiga hal yang bisa dilakukan bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, yaitu dengan doa, diplomasi dan bantuan kemanusiaan.
"Karena persoalan Palestina ini ibarat benang kusut, posisi rakyat Palestina terjepit satu sisi antara konflik politik antara elit Palestina seperti Fraksi Hamas dan Fatah yang sampai sekarang tidak kunjung selesai. Kemudian di sisi lain dihimpit oleh predator Israel," ujar Kiai Ali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (20/5).
Kiai Ali menyebut bahwa seharusnya masalah internal di Palestina itu sudah bisa diatasi, sehingga langkah menghadapi Israel baik diplomasi maupun perang itu satu kata. Ia mencontohkan yang dilakukan Indonesia ketika menghadapi kolonialisme Belanda yang semua tokohnya sepakat satu kata.
”Maka untuk mengurai persoalan Palestina itu paling pertama adalah menyelesaikan persoalan internalnya sendiri. Karena mau kita mendukung kayak apapun tapi yang di dalam negara Palestina itu berantem ga selesai-selesai ya tidak akan bisa diharapkan bisa tuntas,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa perlu juga strategi diplomasi, terutama dengan negara-negara muslim, karena dukungan politik sangat penting bagi Palestina termasuk dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebab ia menyebut bahwa peta di Timur Tengah sendiri tidak solid mendukung Palestina.
”Seperti Turki, di satu sisi mereka mengecam Israel, tapi di sisi lain punya bisnis dengan Israel. Begitu juga Yordania, Mesir dan Arab Saudi. Jadi mereka belum satu kata, sehingga kekuatan Israel yang kecil itu dihadapi oleh negara-negara Islam yang terpecah-pecah sehingga tidak mampu menghadapi kekuatan Israel yang memang sudah memiliki kekuatan dukungan politik seperti di PBB, kemudian di negara-negara Eropa dan Amerika,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa langkah yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia melalui OKI itu sudah tepat. Mendukung Palestina melalui prosedur diplomasi internasional secara tepat dan terukur. Apalagi Ali menjelaskan bahwa OKI juga banyak dikritik karena selama ini tidak bisa berbuat apa-apa dalam membantu palestina.
”Suaranya terlalu lemah dan tidak punya kekuatan untuk bisa diperhatikan oleh pihak Israel. Padahal OKI ini kan gabungan negara-negara muslim,” jelas pria yang akrab disapa Kiai Ali itu.
Kiai Ali juga berpesan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan banyaknya sumbangan untuk Palestina yang dibuka baru-baru ini. ia menyampaikan bahwa harus bisa dilihat lembaga mana yang bisa dipercaya, karena sebelumnya pihak Duta Besar Palestina di Indonesia menyampaikan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari para donatur itu.
”Lha terus dananya ke mana, ini yang harus diwaspadai. Seperti yang dilakukan oleh PBNU melalui LAZISNU, ini menurut saya lebih akuntabel karena PBNU sudah komunikasi langsung dengan Duta Besar Palestina,” terangnya.
Selain itu jika ada ajakan berangkat ke Palestina, Ali menyebut agar hal tersebut hendaknya dipikirkan dengan baik. Karena kalau orang Indonesia dengan semangat jihad mau membela Palestina tapi tidak memiliki skill atau teknik perang justru menjadi beban.
”Kalau mau bantu membangun rumah sakit atau yang lain ya tidak apa-apa. Tapi kalau sampai jihad dalam pengertian perang fisik ini tentu sudah tidak tepat. Karena perangnya sudah perang teknologi tinggi,” kata Kiai Ali. (Ant/OL-09)
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Fatwa MUI merekomendasikan agar Kemenkum tidak mengeluarkan legalitas sound horeg, termasuk kekayaan intelektual (KI) sebelum ada komitmen perbaikan
Judi dengan berbagai bentuknya termasuk dosa besar. Hal ini karena permainan judi termasuk dalam kategori gharar, yaitu transaksi yang mengandung unsur ketidakpastian.
Penguatan diplomasi umat tidak hanya dapat dilakukan di tingkat negara atau lembaga resmi, tetapi juga melalui partisipasi masyarakat luas, khususnya generasi muda.
MUI melalui Ketua Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh, meminta agar pemerintah segera mengambil langkah tegas terkait kasus Ayam Goreng Widuran yang belakangan menuai kontroversi.
Fatwa MUI tidak hanya berdampak secara moral dan keagamaan, tetapi juga menciptakan perubahan struktural dalam perilaku konsumsi masyarakat Indonesia.
Melalui aplikasi ini, umat bisa memilih dan mendapatkan ustaz yang kompeten sesuai kebutuhannya seperti Tahlilan, ceramah lahiran dan khitanan, pernikahan, dan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved