Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengungkapkan bahwa Indonesia siap menjadi raja baterai dunia. Hal itu herdasarkan hasil audit teknologi yang sudah dilakukan BPPT sebagai bentum dukungan dalam upaya mewujudkan pabrik smelter.
"Alhamdulillah, hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan semua pihak, bahkan ini memberikan nilai tambah pada komoditas nikel," kata Hammam dalam keterangan resmi, Selasa (11/5).
BPPT melaporkan hasil audit teknologi yang dilakukan terhadap metode Step Temperature Acid Leach (STAL) yang dikembangkan PT Trinitan Metals and Minerals (PT TMM). Untuk proses pelindian ini mampu me-recovery nikel mulai 89% hingga 91% dan kobalt sebesar 90% hingga 94%. Metode tersebut dinyatakan mampu memberikan nilai tambah komoditas nikel ketika diterapkan dalam smelter skala kecil atau modular.
Baca juga: Komnas KIPI: Belum Cukup Bukti Pria Meninggal Akibat Vaksin Covid
Hasil audit teknologi menunjukkan metode STAL lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan teknologi atmospheric leaching (AL) yang dapat menghasilkan recovery nikel antara 50% hingga 70%, dan cenderung mendekati teknologi high pressure acid leaching (HPAL) yang dapat mencapai 94% hingga 96%.
"Hasil audit teknologi ini bisa dijadikan rekomendasi dalam pembangunan smelter modular atau skala kecil yang bisa langsung dimanfaatkan oleh pertambangan rakyat, terlebih metode ini mengusung konsep zero waste, dimana hasil buang proses pelindian bisa diproduksi lagi," tuturnya.
Pembangunan smelter modular nikel menurutnya merupakan sebuah kesempatan yang harus segera diambil oleh Indonesia. Lantaran persaingan teknologi energi sudah mulai beralih, dari energi fosil menjadi energi terbarukan, dan baterai diprediksi menjadi komoditas yang dibutuhkan industri di masa yang tidak lama lagi.
Kebutuhan akan baterai menurutnya akan selaras dengan permintaan nikel, dan beruntungnya Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Hal ini didasari data dari McKinsey, dimana Indonesia merupakan salah satu produsen nikel (Nickel Pig Iron /NPI), Bijih, Konsentrat, Presipitat) terbesar di dunia dengan menyumbang 27% total produksi global.
"Dengan dukungan penuh pemerintah dan ekosistem yang dibangun bersama oleh industri, Indonesia siap menjadi raja baterai dunia," pungkasnya. (H-3)
HILIRISASI berkelanjutan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap komoditas kelolaan diolah hingga menjadi produk hilir yang menjadi bahan baku.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah komoditas yang tengah diperjuangkan agar mendapat tarif impor lebih rendah dari 19% saat masuk ke pasar Amerika Serikat (AS).
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa harga cokelat di pasar internasional tengah mengalami lonjakan tajam.
Sejumlah Komoditas Ekspor Indonesia Diupayakan Kena Tarif 0% ke AS
Indonesia hapus tarif 0% untuk produk ekspor AS. MoU dagang senilai USD 52 miliar mencakup energi, agrikultur, dan Boeing. Tarif ekspor RI ke AS turun ke 19%.
Hal yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama antar negara.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengerjakan berbagai tugas dan memecahkan masalah.
"Tuntutan kita tidak banyak. Di masa pandemi seperti ini tentunya kita sangat keberatan adanya pemutusan kontrak. Kita tidak menuntut pesangon, kita hanya minta dipekerjakan kembali."
Handoko menyebut bahwa dalam kontrak yang ditandatangani para awak sudah tertera kesepakatan itu. Para awak juga bisa memutus atau mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Satu unit teknologi Arsisnum diperuntukkan bagi Rumah Singgah Gelora Serayu Banyumas, sebuah rumah yang digratiskan bagi keluarga pasien yang menunggu di RS.
Saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sedang berlangsung di Kalimantan Barat sejak 17 September 2021
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved