Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Vaksin untuk Indonesia: Slank Ajak Bangkit Lawan Pandemi Covid-19

Rifaldi Putra Irianto
09/4/2021 22:54
Vaksin untuk Indonesia: Slank Ajak Bangkit Lawan Pandemi Covid-19
CEO Media Group[ M. Mirdal Akib dan Grup Band Slank dalam peluncuran program vaksin Untuk Indonesia(MI/Adam Dwi)

PROGRAM kolaborasi group band Slank dengan Media Group bertajuk Vaksin Untuk Indonesia kembali menghiasi layar Metro TV, Jumat, (9/4) malam. 

Mengambil tema 'Covid mengubah hidupku' pada episode kali ini. Grup band yang di bentuk pada 1983 itu mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bangkit dari pandemi covid-19 dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. 

Menghadirkan Martha Putri, mantan pramugari yang di-PHK (pemutusan hubungan kerja) akibat imbas dari pandemi covid-19, Martha berbagi cerita tentang dirinya yang beralih profesi menjadi pedagang sate taichan dan tahu goreng krispi. 

Dalam perbincangannya bersama Slank, Martha mengajak masyarakat khususnya yang bernasib sama sepertinya untuk bisa melihat peluang ekonomi ditengah kondisi pandemi covid-19 dan tetap semangat pantang menyerah untuk bangkit setelah terkena dampak pandemi covid-19. 

"Awalnya (setelah PHK) itu sulit banget, apalagi waktu itu pas banget lagi lockdown dan gak tau mau ngapain lagi," ucap Martha dalam tayangan Vaksin Untuk Indonesia, Jumat, (9/4).

Baca juga : Mendag Sebut Program Vaksinasi RI Terbaik Keempat di Dunia

"Terus, waktu itu ada temen yang juga resign, dan dia tawarin buat bisnis kecil-kecilan. Awalnya aku coba franchise tahu krispi dan itu modalnya dari tabungan sisa-sisa pekerjaan Pramugari itu, eh gak nyangka ternyata sekarang bisnis aku bisa seramai ini," sambungnya. 

Mencoba melakukan promosi lewat sosial media TikTok, Martha pun tak menyangka bisnis kulinernya mendadak viral dan langsung diserbu banyak pembeli. 

"Aku pernah cuman dalam waktu dua jam dagangan aku langsung habis, gak nyangka banget sebenarnya. Awalnya waktu mau mulai ragu ragu tapi ternyata dapat berkahnya. Berkah pandemi," terangnya. 

Saat ditanya pesan apa yang ingin Martha sampaikan untuk, masyarakat di luar sana yang memiliki nasib yang sama, ia pun menjawab bahwa segala sesuatu harus dimulai dari diri sendiri. 

"Step pertama aku tuh banyak dengar kata ini “yuk bisa yuk, bisa’ dari situ aku mulai mencoba. Terus juga kalau kita mau memulai sesuatu harus dari diri kita dulu, kita niatin dalam hati. jadi semuanya itu dari diri sendiri semangatin diri sendiri dulu buat bangkit," sebutnya. 

Selain Martha hadir juga secara virtual, Dea Winnie Pertiwi yang sempat mengalami masa terpahit dalam hidupnya akibat pandrmi covid-19. 

Dea Winnie Pertiwi (27), yang merupakan warga Surabaya, Jawa Timur, tak pernah menyangka hanya dalam waktu singkat (4 hari)  harus kehilangan tiga anggota keluarganya sekaligus akibat virus covid-19. 

Ayah, ibu, dan kakaknya yang masih mengandung janin di perutnya meninggal hampir bersamaan akibat terjangkit virus covid-19. 

Ayah Dea, Gatot Soehardono (68), meninggal dunia pada 30 Mei, Kemudian kakaknya, Debby Kusumawardani (33), berpulang pada 31 Mei, dan disusul sang ibu, Cristina Sri Winarsih (60), yang tutup usia pada 2 Juni 2020. 

Menanggapi terkait masih banyaknya masyarakat yang menyepelekan virus covid-19, Gea pun mengaku sedih. 

"Sebenarnya aku dulu adalah salah satu orang yang gak percaya covid-19 itu berbahaya. Tapi begitu aku ngalamin kejadian ini dan aku juga pernah positif covid-19, jadi aku sedih aja kalau masih ada yang belum percaya sama covid, dan anggap remeh covid," ungkapnya 

Ia pun meminta untuk semua masyarakat agar percaya bahwa penyakit covid-19 itu nyata, dan mulai menerapkan protokol kesehatan. 

"Aku juga kan sempet positif. Pertama kali aku dikasih tau positif jelas drop. jadi memang menurut ku yang paling utama itu pikiran sih, memang kalau kita berpikiran negatif tubuh kita akan drop, tapi dari situ aku paham dan sekarang mencoba untuk selalu berpikiran positif  dan membuat segalanya happy aja," ungkapnya. 

Baca juga : Di Tengah Vaksinasi Covid-19, Masih Ada Misinformasi Soal Vaksin

" jadi kalau dari aku sendiri sih caranya (ningkatin imun) terus berpikiran positif dan terus mengelola sters. Karena klo kita positif tingking itu bisa ningkatin imun," ucapnya. 

Program "Vaksin untuk Indonesia" merupakan program kerja sama antara Media Group bersama Slank untuk menggelorakan kampanye sosial sebagai upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi covid-19 dan memupuk optimisme. 

Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi. 

"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim Slank. 

Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja bertukar cerita dengan para pejuang covid-19 namun juga bernyanyi bersama dengan sejumlah lagu andalan mereka. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya