Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) merilis peringatan dini potensi gelombang tinggi untuk dua hari kedepan 30 Maret -1 April 2021 yang akan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
"Terdapat sirkulasi udara di Selat Karimata, Laut Banda dan Samudra Pasifik utara Halmahera," kata Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya Selasa (30/3).
Dia menambahkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, Laut Arafuru," sebutnya.
Baca juga: SKB 4 Menteri, Semua Sekolah Wajib Mulai Tatap Muka
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter atau sedang yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan timur P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu -barat Lampung, Samudra Hindia barat Enggano - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan P. Sawu - Kupang - P. Rotte.
Laut Sawu, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Bali-NTT, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kep. Bitung - Likupang, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua, perairan Kep. Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Aru.
Beberapa wilayah perairan lainnya juga berpotensi mengalami gelombang lebih tinggi dengan kisaran 2,5 - 4 meter (tinggi). Wilayah perairan tersebut di antaranya adalah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, perairan barat Nias - Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh - Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - Timur, Laut Arafuru.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m, untuk kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m.
Untuk kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya.