Wapres: Mudik dan Sekolah Tatap Muka Jangan Munculkan Klaster Baru

Emir Chairullah
24/3/2021 18:34
Wapres: Mudik dan Sekolah Tatap Muka Jangan Munculkan Klaster Baru
Ilustrasi mudik(Antara)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin meminta implementasi mudik Lebaran 2022 dan wacana sekolah secara tatap muka tidak mengganggu target herd immunity yang telah dicanangkan pemerintah.

“Dengan tingkat kedisiplinan yang belum tinggi seperti yang diinginkan, mudik lebaran dan sekolah tatap muka bisa menjadi hambatan," kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam jumpa pers secara daring, hari ini.

Ia menyebutkan, apabila saat ini ada wacana untuk melakukan sekolah tatap muka dan mudik yang oleh sebagian kalangan bisa menimbulkan kluster penyebaran virus covid-19. Karena itu, tegasnya, pemerintah saat ini baru melontarkan wacana untuk dibahas secara terbuka.

“Nanti ada rapat terbatas antara Presiden dan Wakil Presiden. Saat ini belum diputuskan,” ujarnya.

Baca juga: PPATK: Pemberantasan Kejahatan Ekonomi di RI Belum Optimal

Menurut Masduki, seseorang yang divaksin saja masih bisa terkena positif covid-19. Karena itu, Wapres meminta seluruh elemen masyarakat harus menjaga tingkat kehati-hatian agar tidak menyebabkan terjadinya penyebaran virus.

Kalau pun ada sekolah tatap muka, tambahnya, harus dilakukan “Agar upaya yang sedang kita lakukan untuk mencapai herd immunity tidak percuma. Apalagi targetnya 180 juta penduduk,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Masduki mengungkapkan, Wapres meminta masyarakat lebih banyak dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi yang serentak dilakukan pada sejumlah daerah, agar kekebalan kelompok dapat segera terbentuk di Indonesia.

“Wapres sering mengimbau agar pelibatan masyarakat itu diperbanyak, misalnya di pesantren, kantor koramil, kepolisian; itu keinginan Presiden dan Wapres untuk mempercepat,” jelasnya.

Menurut Masduki, keterlibatan warga, tokoh masyarakat dan ulama tersebut harus semakin intensif supaya meyakinkan masyarakat agar mau divaksin seperti harapan Pemerintah.

“Ke depan itu, berbagai tokoh masyarakat harus banyak dilibatkan untuk menghindari keraguan yang timbul di masyarakat, di media sosial selalu saja ada pengganggu yang kadang tidak sesuai harapan kita,” pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya