Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banjir Bandang Padang Lawas Sisakan Material Lumpur

Atalya Puspa
17/3/2021 10:00
Banjir Bandang Padang Lawas Sisakan Material Lumpur
BANJIR BANDANG: Banjir bandang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Petugas BPBD dan warga membersihkan lumpur di lokasi banjir bandang.(Media Indonesia/ Bagus Suryo)

BANJIR bandang yang melanda Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara, pada Jumat lalu (12/3) masih berdampak pada kehidupan masyarakat. Pemerintah daerah masih melakukan upaya penanganan darurat pascabanjir hingga hari ini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan BPBD Kabupaten Padang Lawas menginformasikan pascakejadian, kawasan terdampak masih menyisakan material lumpur.

"BPBD bersama dinas terkait dan masyarakat terus membersihkan material lumpur. Wilayah terdampak banjir bandang ini antara lain lima desa di Kecamatan Ulu Barumun yakni Desa Pintu Padang, Paringgonan, Paringgonan Julu, Matondang dan Simanuldang," kata Raditya dalam keterangan resmi, Rabu (17/3).

Adapun, banjir bandang menghanyutkan 6 unit rumah warga, sedangkan 2 unit rumah rusak sedang dan 6 lainnya rusak ringan. Di samping itu, 57 unit rumah dan sejumlah fasilitas umum dan sosial terdampak peristwa yang terjadi pada malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB.

Pascakejadian, warga yang rumahnya hanyut atau roboh masih mengungsi di tenda pengungsian dan sebagian mengungsi ke rumah kerabat. Data BPBD Padang Lawas mencatat 14 KK mengungsi dan 57 KK terdampak.

Kejadian ini dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Batang Taris. Saat insiden berlangsung, tinggi muka air antara 50 – 300 cm.

Merespons bencana saat itu, BPBD Kabupaten Padang Lawas segera melakukan upaya darurat di bawah kendali pos komando yang cepat terbentuk. Upaya darurat yang dilakukan antara lain, penyelamatan dan evakuasi, pendirian tenda keluarga, pendistribusian air bersih dan sembako serta pendataan dan koordinasi dengan banyak pihak.

"Hasil pendataan kebutuhan mendesak yang masih diperlukan antara lain alat transportasi untuk distribusi bantuan, pakaian, sembako, tangki air bersih, MCK darurat, vitamin dan obat-obatan," pungkas Raditya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya