Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi potensi dampak cuaca hujan berintensitas tinggi. Hingga Rabu (24/2), operasi TMC dengan menggunakan dua jenis pesawat telah mendistribusikan bahan semai NaCl mencapai 9.200 kg.
"TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari permukiman penduduk, atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan resmi, Kamis (25/2).
BNPB bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan TNI AU serta dukungan Pemerintah DKI Jakarta dan instansi terkait lain melakukan operasi TMC sejak Minggu lalu (21/2).
Adapun, pada Rabu (24/2), sebanyak 2 ribu kg bahan semai NaCl terdistribusi di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Sunda bagian utara. Sehari sebelumnya, Selasa (23/2), sebanyak 4 ribu kg bahan semai NaCl atau natrium klorida terdistribusi di wilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon, Pandeglang, Lebak bagian barat Ujung Kulon serta Lebak bagian selatan.
Penyemaian awan atau cloud seeding juga dilakukan di atas kawasan pesisir barat Serang dan pesisir timur Lampung. Bahan semai NaCl sebanyak 800 kg ditaburkan di ketinggian 900 kaki pada Minggu lalu (21/2).
Sedangkan pada Senin (22/2), sebanyak 2.400 kg bahan semai didistribusikan di wilayah pesisir barat Teluk Lampung dan Lebak. Penyemaian awan dilakukan pada ketinggian 12.000 kaki. Masih pada hari itu, sebanyak 800 kg NaCl juga disemai di wilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon pada ketinggian 9.500 kaki. "Operasi TMC diinisiasi oleh BNPB untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain pertumbuhan awan dan arah angin," ujar Raditya.
Untuk diketahui, TMC merupakan pendekatan atau teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) yang diangkut dan ditebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat. BNPB menggunakan dua jenis pesawat fixed-wing selama operasi ini berlangsung, yaitu pesawat Casa 212 dan CN-295. Catatan BNPB pada hari ini (24/2), dua pesawat telah melakukan penyemaian awan sebanyak total 6 sorti, dengan rincian CN 295 sebanyak 3 sorti dan Casa 212 sebanyak 3 sorti. "BNPB masih memiliki stok bahan semai yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Stok bahan semai mencapai 25.800 kg," imbuhnya.
Sementara itu, pada Selasa (23/2), BMKG merilis bahwa kondisi dinamika atmosfer yang dipicu oleh bibit siklon secara umum cukup signifikan berpengaruh terhadap potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa mulai tanggal 23 Februari 2021.
Sedangkan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai 24-27 Februari 2021. "Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata," pungkasnya.(H-1)
Hal yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama antar negara.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengerjakan berbagai tugas dan memecahkan masalah.
"Tuntutan kita tidak banyak. Di masa pandemi seperti ini tentunya kita sangat keberatan adanya pemutusan kontrak. Kita tidak menuntut pesangon, kita hanya minta dipekerjakan kembali."
Handoko menyebut bahwa dalam kontrak yang ditandatangani para awak sudah tertera kesepakatan itu. Para awak juga bisa memutus atau mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Satu unit teknologi Arsisnum diperuntukkan bagi Rumah Singgah Gelora Serayu Banyumas, sebuah rumah yang digratiskan bagi keluarga pasien yang menunggu di RS.
Saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sedang berlangsung di Kalimantan Barat sejak 17 September 2021
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG merilis prakiraan cuaca Sabtu, 12 Juli 2025 dengan peringatan cuaca ekstrem, hujan lebat, hingga potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia. Simak selengkapnya!
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berasap atau berkabut, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved