Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LISTRIK di Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Giovanni Kupang sempat padam secara tiba-tiba menjelang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah tersebut.
berdasarkan pantauan Antara, pemadaman listrik yang terjadi pada pukul 07.10 WITA tersebut membuat sejumlah siswa yang sudah berada di depan komputer tiba-tiba berteriak akibat panik, padahal ujian akan berlangsung pada pukul 07.30 WITA.
"Iya listrik sempat mati selama 10 menit akibat adanya kekurangan daya dan ini hanya terjadi di sekolah ini," kata General Manejer PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kupang, Maria Gorety kepada wartawan saat ditemui di SMA Katolik Giovanni Kupang, Senin.
Ia mengklaim padamnya listrik di sekolah tersebut bukan karena pemadaman yang dilakukan oleh PT. PLN di Kupang namun karena adanya penambahan beban secara tiba-tiba yang dilakukan oleh pihak sekolah sendiri dengan mengaktifkan sejumlah barang-barang elektronik yang saat simulasi tidak masuk dalam daftar.
Oleh karena itu menurutnya, pihak PLN akan melakukan penambahan daya dari 23 ribu mega watt menjadi 33 ribu mega watt agar tidak terjadi lonjakan daya seperti yang terjadi jelang UNBK.
"Waktu simulasi, hanya komputer-komputer saja yang dihidupkan, sedangkan penambahan kipas angin, penambahan AC serta ada anak-anak SMP yang ujian tidak masuk dalam daftar. Hal inilah yang mengakibatkan terjadi lonjakan daya sehingga listrik tiba-tiba padam," tuturnya.
Kepala Sekolah SMA Katolik Giovanni Rm. Yasintus Efi, Pr mengatakan, dirinya mengkhawatirkan kondisi psikologis siswanya yang mengikuti ujian jika terjadi pemadaman kembali.
Oleh karena itu salah satu solusinya agar tidak terjadi lonjakan beban lagi, pihaknya akan melakukan penambahan daya agar pada ujian hari kedua tidak terjadi hal yang sama.
"Kita tambah daya lagi, dan akan dilakukan saat anak-anak istirahat ujian pada jam 10.00 WITA nanti," tuturnya.
Ia mengharapkan listrik padam tidak terjadi lagi saat ujian pada hari kedua yang akan dilakukan pada Selasa (5/4).
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Partai Golkar Alihkan Dukungan ke Airin-Ade
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved