Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Mensos: UPT Hadir Tangani Bencana di Penjuru Tanah Air

Suryani Wandari Putri Pertiwi
17/1/2021 10:30
Mensos: UPT Hadir Tangani Bencana di Penjuru Tanah Air
STATUS TANGGAP DARURAT BANJIR: Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.(ANTARA/ Bayu Pratama)

MENTERI Sosial Tri Rismaharini memastikan telah melakukan respons cepat dalam penanganan dampak bencana seperti tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, dan daerah lain.

Sejak bencana terjadi, ujar Risma, Kemensos langsung turun ke lapangan melalui pilar sosial seperti Tagana, pekerja sosial, dan juga Unit Pelayanan Teknis (UPT) setempat. "Sudah turun ya sejak bencana terjadi. Tagana di situ bergerak dan dibantu dari daerah sekitar. Semua (sumber daya) kita kerahkan termasuk di Kalimantan Selatan," kata Mensos Risma dalam kunjungannya di UPT daerah di Gedung Siola, Kota Surabaya, Sabtu(16/01).

Selain bantuan tanggap darurat seperti bantuan logistik yang sudah disalurkan ke lokasi bencana, peran aktif juga dibuktikan dengan gerak cepat UPT Kemensos di lokasi bencana melakukan penanganan terhadap penyintas.

Di Kalsel, Balai Besar Pelatihan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin bergerak sejak banjir melanda kawasan itu. "BBPPKS berupaya untuk turut serta membantu warga sekitar yang terdampak banjir dengan menyediakan kamar asrama sebagai shelter bagi para pengungsi," kata Kepala BBPPKS Banjarmasin Salahuddin Yahya.

Salah satu wilayah yang terdekat dengan kantor BBPPKS Banjarmasin adalah Desa Malintang, Kabupaten Banjar. Kini, sebanyak 130 orang jiwa telah dievakuasi untuk diberikan tempat penampungan sementara sampai kondisinya memungkinkan untuk bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing. "Bantuan logistik kami pastikan disiapkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi penyintas," Yahya menambahkan.

Gerakkan cepat juga ditunjukkan oleh Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjarbaru dengan memfungsikan satu asrama menjadi posko darurat bencana banjir.

Hingga ini, tercatat ada sebanyak 22 warga penyintas bencana banjir dari wilayah Martapura mengungsi di posko darurat bencana banjir, terdiri dari 2 orang lanjut usia (lansia), 10 orang suami istri, 3 orang remaja, serta 7 anak-anak serta bayi.

"Saat ini, bagi para penyintas sudah mendapatkan layanan pengecekan kesehatan, bantuan pakaian layak pakai, serta permakanan atau logistik selama berada di posko," kata Kepala Balai Herry Pawoko.

Ia telah menugaskan kepada para pegawai, terutama pekerja sosial untuk mendampingi penyintas yang berada di posko untuk memberikan layanan psikososial.

Di Makassar, BBPPKS Makassar menurun tim reaksi cepat (TRC) beranggotakan 7 personel yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai Rasman. Menurut Rasman bantuan terhadap bencana tersebut merupakan bentuk kepedulian dalam misi kemanusiaan.
"Kami akan membantu bagi mereka yang terdampak bencana ini secara maksimal, baru saja saya dan tim membantu salah satu korban yang mau melahirkan," pungkasnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya