Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sandiaga Minta Bali Diprioritaskan dalam Vaksinasi Covid-19

Insi Nantika Jelita
03/1/2021 16:50
Sandiaga Minta Bali Diprioritaskan dalam Vaksinasi Covid-19
Suasana kawasan wisata Pantai Pandawa, Bali, yang lengang akibat pandemi covid-19.(Antara/Fikri Yusuf )

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta kepada Kementerian Kesehatan dan kementerian atau lembaga terkait untuk memprioritaskan Bali dalam hal vaksinasi Covid-19. Hal tersebut guna menggairahkan sektor wisata di Pulau Dewata.

"Kalau kita dahulukan (vaksinasi) di Bali, bisa 70% yang divaksin ini menjadi daerah seperti New Zealand. Ini akan berdampak pada ekonomi pariwisata dan (industri) kreatif," ujar Sandiaga dalam webinar 'Vaksin Untuk Kebangkitan Pariwisata Indonesia' secara virtual, Minggu (3/1).

Baca juga: 15 Bulan, Vaksinasi Mulai Januari 2021 hingga Maret 2022

Selandia Baru berencana akan menerapkan konsep travel bubble atau pembukaan tempat wisata untuk turis asing pada kuartal I 2021.

Hal tersebut, ungkap Sandiaga, bisa diimplementasi oleh Pulau Dewata yang selama ini menjadi magnet wisatawan Indonesia.

"Mereka yang masuk ke Bali harus di tes (covid-19), seperti di New Zealand yang mampu mengendalikan covid-19. Ini akam membuka subsektor kreatif lain dan lapangan kerja," jelas Mantan Wakil Gubernur DKI itu.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Sandiaga menyebut Bali dan destinasi super prioritas akan dibenahi untuk memulihkan sektor pariwisata kedepannya. Adapun lima super prioritas itu ialah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Likupang dan Mandalika.

"Kami dukung pemulihan wabah, khususnya provinsi-provinsi penyumbag (jumlah) wisatawan. Kita akan fokus pada aspek kesehatan dulu," kata Sandiaga.

Senada, Ekonom Senior Faisal Basri juga berpendapat untuk segera memulihkan wisata di Bali. Dia meminta agar kebijakan soal karantina penumpang pesawat dari internasional dihapuskan. Hal itu, sebutnya, yang membuat wisatawan enggan berkunjung ke Bali atau destinasi lainnya.

"Bagi yang pergi ke Baliari tidak perlu menjalankan karantina mandiri. Perkuat testing dan treatment. Kalau Bali terangkat bisa mempengaruhi ke (wisata) yang lain. Mudah-mudahan Bali jadi insiprasi, kalau saya datang ke Bali ini aman dan nyaman karena pakai standar tinggi (protokol kesehatan)," pungkas Faisal. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya