Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) belum memberikan sertifikasi halal terhadap vaksin Sinovac. Namun, tim MUI telah melakukan pemeriksaan dan audit kelengkapan dokumen vaksin Sinovac ke Tiongkok beberapa waktu lalu.
Direktur Pelaksana Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPDM MUI) Lukman Hakim mengatakan pihaknya memastikan audit kesesuian dokumen vaksin Sinovac guna penetapan fatwa zat vaksin tersebut.
“Penetapan fatwa itu tentang zat-nya (vaksin). Apakah vaksin ini halal atau haram. Nah untuk penetapan halalnya maka kami harus mengetahui secara detail,” kata Lukman Dalam program Indonesia Bicara bertajuk Verifikasi dan Validasi Vaksin Covid-19 yang tayang daring, Kamis (17/12).
Dalam kunjungan ke Tiongkok pada 2-5 November lalu, kata Lukman berdasarkan hasil audit dihasilkan beberapa catatan dan informasi yang perlu didalami dari produsen Sinovac dari Tiongkok.
“Jadi sebagian bahan (vaksin) yang dipakai berasal dari pihak suplier. Tidak semua mereka kerjakan. Kunjungan itu, kami khusus mendalami vaksin Sinovac,” sebutnya.
Baca juga: Wagub DKI Ingatkan, Tolak Divaksin Covid-19 Kena Denda Rp5 Juta
Dia menjelaskan basis dari pengembangan vaksin sinovac yakni virus yang dimatikan. Oleh karena itu, untuk proses pengembangan melalui sel perantara.
“Jadi media (perantara) yang dipakai itu, perusahaan tidak membuat sendiri tetapi beli dari pihak lain. Sehingga kami carikan informasinya lebih detail tentang bahan-bahan itu,” paparnya.
Sejauh ini, dari memorandum audit terdapat 10 catatan yang disampaikan ke perusahan pengembang vaksin Sinovac tersebut.
“Ada beberapa yag sudah dipenuhi dan beberapa infomasi yang telah kami ketahui. Namun ada beberapa infomasi bahan baku yang masih menunggu klarifikasi,” lanjutnya.
Dia menegaskan setelah semua hasil audit dipenuhi, pihaknya akan segera membahas vaksin Sionovac dalam sidang fatwa untuk penetapan halam atau haram.
“Jadi ada fatwa zat dan fatwa pengunaannya. Untuk obat atau vaksin ada preseden. Nah, nanti fatwa pengunaannya cerita lain atau menunggu penetapan dari BPOM untuk perizinannya,” terangnya.
Meskipun secara zat untuk vaksin Sinovac halal, tetapi secara efficacy dan quality tidak lolos ijin edar maka fatwa halal juga tidak berlaku. Lanjut Lukman, semua tergantung dari ketetapan BPOM dan MUI.
“Sebaliknya ketika zatnya ada yang haram tetapi BPOM mengizinkan untuk dipakai dan lolos uji safety eficacy dan quality maka akan dilihat, apakah situasinya mendesak atau darurat maka komisi fatwa akan menentukannya,” pungkasnya. (OL-4)
Sebanyak 70 UMKM dari seluruh penjuru Indonesia mengikuti program yang dilaksanakan secara langsung di Kantor Pusat BRI serta secara daring.
WALI Kota Respati Ardi memberikan tawaran kepada institusi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) agar bersedia membuka kantor perwakilan di Solo.
Banyak pelaku UMKM masih melihat sertifikasi halal sebagai sebuah beban administratif, bukan sebagai sebuah kesempatan.
Kuliner legendaris Solo, Ayam Goreng Widuran, umumkan status non-halal karena penggunaan minyak babi. Simak penjelasan lengkap dan reaksi masyarakat.
Pengawasan terhadap produk bersertifikat halal dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu: audit internal dan audit eksternal.
Kolaborasi lintas sektor guna memastikan proses sertifikasi halal dilakukan secara terpercaya serta memenuhi standar nasional dan internasional.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved