Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Indonesia Target Turunkan Emisi Dari 0.834 Hingga 1.081 Giga Ton

Mediaindonesia.com
15/12/2020 21:54
Indonesia Target Turunkan Emisi Dari 0.834 Hingga 1.081 Giga Ton
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.(Ist)

INDONESIA mempunyai target  ambisius untuk menahan laju perubahan iklim dengan penurunan emisi  0.834  hingga 1.081  giga ton. Sumber emisi itu berasal  dari kehutanan, pertanian, energi, industri dan transportasi serta limbah, dengan proporsi terbesar di  sektor kehutanan dan energi.

Penegasan tersebut dikemukakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, Selasa (15/12). Target penurunan emisi ini sangat penting, dan perlu kerja keras semua pihak, termasuk dunia industri .

Siti Nurbaya mengatakan dari aspek energi dan industri  juga sangat penting. Indikasi penurunan industri dr segala jenis industri  dalam analisis Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2020  hingga penurunan 131 juta ton karbon merupakan indikasi yang penting dan akan didalami  bersama-sama sektor nya yang terkait. 

Sumber itu dari 972 usaha agroindustrk, 584 usaha industri manufaktur prasarana jasa dan 482 usaha pertambangan  energi dan migas. “Saya ingin semakin memperjelas posisi Indoensia dalam ambisi menurunkan emisi karbon,” tegas Menteri Siti.

Sebelumnya, ketika memberikan sambutan pemberian penghargan Proper 2020 KLHK, di Kementerian LHK, Senin (14/12), Menteri Siti mengungapkan, selama 23 tahun, Indonesia memiliki sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan hasil-hasil analisis yang terukur.

Terutama sebagai contoh misalnya dalam kaitan elemen emisi gas rumah kaca (GRK). Program dari Wolrd Bank, Forest Carbon Partnership Facility (FCPF)  di Kaltim telah menghasikan  prestasi penurunan emisi 22 Juta ton GRK dan telah dinilai RBP (Result Based Payment) mencapai US$110 juta.

Dibandingkan dengan hasil emisi GRK selama 2020, kata Siti Nurbaya, dari upaya dunia usaha sebanyak 131 Juta ton, maka bisa  dilihat  bahwa emisi dari dunia usaha  sangat penting dan berpotensi besar. Tentu teknik dan metode penghitungan ini akan divalidasi sesuai standard yang telah dikonsultasikan dan disetujui Sekretariat UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change).

Upaya dunia usaha itu menjadi sangat penting, belum lagi pada aspek hemat energi atau efisiensi 430 Juta Giga Joule serta efisiensi air hingga 340 Juta m3 dan pengurangan limbah. Angka-angka tersebut memiliki arti penting  dan merupakan wujud nyata partnership non state actor dalam pengendalian perubahan iklim.

Banyak data dan informasi kinerja pengelolaan dunia usaha lainnya yang dikumpulkan melalui mekanisme PROPER. Capaian-capaian ini juga penting guna menjawab tantangan dunia akan kondisi perubahan iklim.

“Dengan demikian, kekokohan posisi Indonesia dalam menjawab isu global tersebut akan terlihat jelas, dan mudah dikomunikasikan ke dunia internasional. Kita lawan itu antek asing yang melemahkan Indonesia dalam upaya-upaya pengendalian perubahan iklim ! tandas Siti Nurbaya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya