Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PP Muhammadiyah: Hindari Kerumunan Massa saat Pencoblosan Pilkada

Emir Chairullah
05/12/2020 14:00
PP Muhammadiyah: Hindari Kerumunan Massa saat Pencoblosan Pilkada
.(ANTARA/Irfan Anshori)

PP Muhammadiyah meminta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada 2020 menghindari kerumunan massa di arena pemungutan suara. Ini untuk mencegah penularan virus covid-19.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebutkan, pihaknya berharap penyelenggara pemilu bisa memastikan semua tahapan saat hari pencoblosan aman dari penularan virus. "Kami berharap semua proses dalam tahapan penyelenggaraan dan alat-alat yang dipergunakan aman dari virus korona dan kemungkinan terjadinya klaster pilkada," kata Mu’ti dalam keterangan persnya, Sabtu (5/12).

Di samping itu, pihaknya berharap penyelenggara pemilu di semua tingkatan, termasuk TPS, agar menunaikan tugas secara profesional, jujur, adil, akuntabel, dan bersih. "Kami ingin mereka terbebas dari segala praktik tercela yang dapat merusak kredibilitas penyelenggaraan dan keabsahan pilkada," tegasnya.

Dirinya juga meminta agar semua pasangan calon dan para pendukungnya bersikap kesatria, elegan, dan menerima hasil pemilu yang ditetapkan oleh KPU. Masyarakat berpartisipasi aktif dan menggunakan hak pilih sesuai hati nurani, bertanggung jawab, dan menjauhi semua bentuk politik uang. "Semua permasalahan diselesaikan sesuai hukum dan peraturan serta menghindari segala bentuk kekerasan," ujarnya.

Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati berharap penyelenggara pemilu bisa memberikan informasi yang lengkap mengenai proses pencoblosan suara kepada petugas di TPS. Pasalnya, jika petugas TPS tidak mengerti cara menjalankan tahapan di tengah situasi pandemi justru berpotensi membahayakan semua pihak.

"Petugas di TPS-nya belum tentu paham juga. Petugas di TPS pemahamannya beda-beda," ujarnya.

Belum lagi, tambahnya, ketika proses pemungutan suara dilakukan kepada pemilih yang positif covid-19 dan tengah menjalani isolasi. "Bagaimana caranya mereka mau kasih hak akses pemilih yang diisolasi? Engggak sekadar petugasnya dikasih baju hazmat kan. Jadi informasinya harus jelas," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya