Wapres Minta Kementerian Singkirkan Ego Sektoral Hadapi Stunting

Nur Azizah
22/10/2020 11:15
Wapres Minta Kementerian Singkirkan Ego Sektoral Hadapi Stunting
Petugas kesehatan memberi imunisasi dalam upaya pencegahan stunting di Puskesmas 1 Denpasar Selatan, Bali.(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin meminta lembaga dan kementerian menghilangkan ego sektoral dalam mengakselerasi penurunan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak. Penanganan masalah kesehatan itu harus dituntaskan secara bersama.

"Setiap lembaga yang terlibat diminta menghilangkan ego sektoral karena konvergensi membutuhkan kerja sama antarpihak," kata Ma'ruf seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (22/10).

Ma'ruf mengatakan untuk menurunkan angka stunting dibutuhkan sinergi dan konvergensi antarkementerian dan lembaga. Kerja sama juga diperlukan mulai dari tingkat pusat, daerah, hingga desa.

Baca juga: Anggota DPR Minta Seluruh Aspek Vaksinasi Covid-19 Transparan

"Konvergensi adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi sering kali tidak mudah diwujudkan. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua," ujarnya.

Ma'ruf mengatakan langkah awal menurunkan stunting adalah dengan menganalisa situasi dan pemetaan program. Pemetaan ini untuk menghindari tumpang tindih program yang ada.

"Lalu bila ada program yang belum ada bisa diidentifikasi," imbuhnya.

Selain pemerintah pusat, Wapres berharap kepala daerah memiliki komitmen kuat dalam upaya percepatan pencegahan stunting.

"Dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, pencegahan stunting dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan di daerah dan semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk pencegahan stunting," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan komitmen untuk menekan angka stunting hingga mencapai 14% di tahun 2024.

Presiden memerintahkan agar upaya ini difokuskan pada 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya