Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

IAI Gelar Seminar Desain RS dan Sekolah Masa Depan Terkait Pandemi

Mediaindonesia.com
29/9/2020 12:10
IAI Gelar Seminar Desain RS dan Sekolah Masa Depan Terkait Pandemi
Prof. Dr. Huang Xiqiu menyampaikan pemaparannya di seminar bertema “Evolving Hospital and School Design For An Adaptable Future".(Ist)

BIDANG Hubungan Organisasi, Kelembagaan dan Internasional Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta kembali menyelenggarakan seminar berbasis online dengan judul “Evolving Hospital and School Design For An Adaptable Future yang akan dilaksanakan pada Kamis, 24 September 2020.

Seminar tersebut menghadirkan seorang narasumber internasional (diaspora) Prof. Dr. Huang Xiqiu yang dikenal sebagai Arsitek Kepala IPPR International Engineering dan Kepala Tim Penasehat Teknik RS Khusus Covid-19 Houshenshan, Wuhan, Tiongkok.

Selain itu, menghadirkan pula dua pembicara nasional Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo Soedarsono, IAI, pemerhati, arsitek bangunan rumah sakit dan urban designer dan Prof. Yandi Andri Yatmo, Ph.D., IAI yang menjabat Guru Besar Arsitektur Universitas Indonesia.

Seminar juga dipandu Arch. Dipl. Ing., Cosmas Damianus Gozali, IAI (Ketua Bidang Hubungan Organisasi, Kelembagaan dan Internasional IAI Jakarta) sebagai moderator. Seminar ini bersifat terbuka untuk umum yang akan dihadiri oleh anggota & calon anggota IAI Jakarta, praktisi, dan mahasiswa/i.

Seminar diselenggarakan dengan dilatarbelakangi wabah penyakit yang telah dilalui di abad ke-21 mulai dari pandemi dan epidemi AIDS, SARS, epidemi ebola, epidemi virus Zika dan dari awal tahun 2020 ini sampai sekarang, dunia sedang berperang dalam melawan pandemi Covid-19 yang telah merenggut nyawa manusia dalam jumlah yang besar.

Pandemi yang telah menjadi bagian dalam hidup manusia menjadi bukti bahwa kota-kota harus siap dengan datangnya wabah penyakit di masa mendatang, dengan perkiraan populasi dunia pada tahun 2050 akan hidup di kota sebanyak 68% menjadi dasar arsitektur harus beradaptasi.

Kebutuhan akan hunian juga akan meningkat yang dimana sarana kesehatan (rumah  sakit) dan pendidikan (sekolah) menjadi faktor penting dalam membangun hunian di masa mendatang.

Dengan peningkatan kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi, physical distancing diprediksikan akan bertahan sampai tahun 2022.

Seminar tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk bertukar pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan bagaimana respons arsitektur terhadap pandemi yang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, agar bangunan publik menjadi bangunan yang aman dari penyebaran virus dan tetap dapat mewadahi kegiatan di dalamnya dengan baik.

Seminar ini bertujuan untuk memperluas wawasan masyarakat terhadap tema yang akan dibawakan. Narasumber pertama Prof. Dr. Huang Xiqiu yang merupakan arsitek asal Tiongkok yang lahir dan menempuh pendidikan hingga SMA di Indonesia.

Prof. Dr. Huang Xiqiu terlibat dalam pembangunan rumah sakit khusus pasien Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Xiaotangshan, di Beijing, Tiongkok pada 2003 lalu serta menjabat sebagai kepala tim penasihat teknik pembangunan Rumah Sakit khusus Covid-19 Huoshenshan di Wuhan, China.

Dalam seminar, Prof. Dr. Huang Xiqiu membahas mengenai strategi penanganan pandemi di Tiongkok terutama di Kota Wuhan, dilanjutkan dengan konseptual desain rumah sakit mulai dari standar unit, zonasi ruang, aksesibilitas dari rumah sakit. Bagaimana tahap perencanaan dan perancangan yang dijalankan untuk menyelesaikan rumah sakit khusus Covid-19 dalam waktu 10 hari dengan sistem modular prefabrikasi.

Sitem modular prefabfrikasi dalam proses pembangunan yang dapat dikembangkan ke depannya dan hambatan apa yang terjadi selama proses konstruksi serta solusi yang diambil melalui konsep kota atau fasilitas publik yang adaptif terhadap wabah penyakit sehingga  kesiapan fasilitas kesehatan di masa mendatang dapat di rencanakan dengan sebaik mungkin.

Narasumber kedua Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo Soedarsono, IAI, yang pernah melakukan penelitian menyangkut topik-topik mengenai Perilaku, Lingkungan dan Perancangan Kota, Tipologi Bangunan Kesehatan (khususnya rumah sakit) dan terlibat dalam proyek kerja sama Swakelola Pengadaan Jasa Konsultan Penyusunan Master Plan Politeknik Energi Dan Pertambangan (Pep) Akamigas Prabumulih (Arsitektur Dan Laboratorium) (2019) dan Perencanaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di Wilayah DKI Jakarta (2019).

Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo Soedarsono, IAI, membahas lebih lanjut tentang perubahan dan penyesuaian yang terjadi terhadap desain dan fungsi fasilitas kesehatan selama dalam masa pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ia juga menjelaskan faktor yang mempengaruhi tipologi bangunan sarana publik terutama fasilitas kesehatan agar aman dari virus dengan kasus penularan tertinggi, dan tantangan dalam mewujudkan ruang publik di kota-kota besar Indonesia yang tahan akan wabah penyakit menular.

Narasumber ketiga Prof. Yandi Andri Yatmo, Ph.D, IAI yang merupakan penasihat di Universitas Indonesia dan pemimpin dari kelompok riset desain arsitektur di Universitas Indonesia. Beliau mendapatkan penghargaan National Lecturer Award pada 2012, IAI Jakarta Award pada 2012. Beliau juga menjabat sebagai Ketua I Keprofesian, Pendidikan Arsitektur, Penelitian dan Pengembangan Ikatan Arsitek Indonesia pada 2012-2015.

Prof. Yandi memaparkan bagaimana dampak Covid-19 terhadap pendidikan di Indonesia, perubahan yang terjadi terhadap sistem dan tipologi bangunan pendidikan dalam era post-pandemic, tahap perencanaan, perancangan dan peran pemerintah dalam Sekolah Indonesia Cepat Tanggap yang sedang dalam proses pematangan.

Selain itu, Prof. Yandi Andri Yatmo, Ph.D, IAI menjelaskan prinsip yang harus diterapkan secara adaptif dalam bangunan pendidikan di masa mendatang agar menjadi bangunan yang tahan akan penyebaran virus dan evaluasi arsitektural bangunan sekolah yang saat ini kosong akibat dinilai sebagai cluster yang rentan terhadap penyebaran virus. (RO/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya