Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

AJI Ingatkan Jurnalis Tingkatkan Kehati-Hatian

Usman Kansong
13/7/2020 22:57
AJI Ingatkan Jurnalis Tingkatkan Kehati-Hatian
Ilustrasi(123rf.com)

JURNALIS diminta lebih meningkatkan kehati-hatian demi keselamatan dan mematuhi protokol kesehatan baik di kantor maupun di tempat liputannya.

"Jika memungkinkan, jurnalis bisa menyampakan kepada medianya untuk bekerja dari rumah," tulis pernyataan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) yang diteken Ketua Umum Abdul Manan dan Sekretaris Jenderal Revolusi Riza, Senin (13/7).

Kalau pun harus ke lapangan, berusahalah untuk teguh pada protokol dengan selalu memakai masker, pelindung wajah, jaga jarak, dan sering cuci tangan atau memakai hand sanitizer.

Baca juga: Ratusan Jurnalis di Dunia Meninggal Akibat Covid-19

Setibanya di rumah jangan lupa segera membersihkan diri untuk melindungi keluarga dan kerabat. Jika memang ada gejala yang mengarah ke virus korona atau covid-19, segera sampaikan kepada keluarga, perusahaan dan jika diperlukan ke Satgas Covid-19 di daerah amsing-masing agar ada upaya lebih lanjut demi mencegah penularan kepada yang lain.

"Untuk protokol kesehatan AJI bisa diakses di https://aji.or.id/read/buku/63/protokol-keamanan-liputan-pemberitaan-covid-19.html," kata Manan.

Per 12 Juli, Kantor TVRI Jatim di Surabaya memberlakukan penutupan kantor setelah dua karyawannya meninggal akibat covid-19. Lebih dari 50 pegawainya juga positif Covid-19. Penutupan kantor berlaku sampai 15 hari ke depan dan TVRI Jatim hanya akan me-relay tayangan TVRI Pusat.

Sebelumnya, Bali mencatat ada 1 jurnalis yang mennggal karena covid-19. Wartawan itu awalnya mengeluh sesak napas dan tidak enak badan pada 1 Juli. Keluarga lantas membawanya ke Rumah Sakit Daerah Mangusada, Badung. Ia meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit. Hasil swab test terhadapnya keluar keesokan harinya dan terkonfirmasi positif covid-19.

Manan menambahkan, perusahaan media harus melindungi kesehatan para pekerjanya, termasuk menyediakan alat perlindungan diri yang memadai.

Sebagai alternatif pertama, media hendaknya membolehkan para pekerjanya –terutama jurnalis--  untuk bekerja dari rumah. Kalau pun harus masuk kantor atau liputan ke lapangan, hendaknya memastikan protokol kesehatan diikuti yaitu dengan jaga jarak, memakai masker, pelindung wajah, sering cuci tangan atau memakai hand sanitizer.

Perusahaan perlu secara reguler melakukan penyemprotan dengan disinfektan. "Jika memang ada pekerjanya yang memiliki gejala yang mengarah ke covid-19, segera sampaikan kepada pekerja yang lain agar mereka yang pernah kontak bisa melakukan pemeriksaan atau isolasi mandiri. Jika diperlukan, media bisa melaporakan ke Satgas Covid-19 untk mencegah penularan kepada yang lain."

Pemerintah, lanjutnya, hendaknya bersikap lebih preventif untuk mencegah penularan di kalangan pekerja media antara lain dengan meminimalisir kegiatan yang mengundang wartawan untuk hadir secara langsung.

"Seperti yangterjadi selama ini, informasi dari pemerintah tetap bisa disampaikan kepada publik melalui media tanpa harus mengundang wartawan hadir secara fisik. Kalau pun tidak terhindarkan untuk mengundang wartawan secara offline, pemerintah harus memastikan protokol kesehatan dipatuhi. Pilihan untuk mengundang wartawan dalam kegiatan hendaknya dipakai sebagai alternatif terakhir," katanya.  (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya