Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sistem Kerja Exhaust Fan bisa Meminimalisir Penyebaran Covid-19

Fachri Audhia Hafiez
13/7/2020 08:08
Sistem Kerja Exhaust Fan bisa Meminimalisir Penyebaran Covid-19
Juru bicara pemerintah untuk covid-19 Achmad Yurianto(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

SIRKULASI udara menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam upaya menekan penyebaran covid-19.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengatakan exhaust fan lebih efektif mencegah penularan virus korona (covid-19) di dalam ruangan. Alat tersebut mampu membuat udara di berputar-putar dalam satu ruangan.

"Kalau menggunakan exhaust fan misalnya, kita bisa menarik keluar udara yang di dalam dan menggantikan dengan yang baru," kata Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (12/7).

Yuri mengatakan, penggunaan kipas angin dalam satu ruangan tertutup juga tidak efektif. Karena udara hanya berputar-putar di dalam ruangan dan tidak terjadi sirkulasi.

"Upayakan bahwa ada sirkulasi udara yang baik. Upayakan udara tergantikan setiap hari," ujar Yuri.

Baca juga: Eijkman: Virus Bertahan 8 Jam di Udara

Imbauan tersebut juga berguna untuk mencegah mikro droplet yang menjadi salah satu sumber penularan covid-19. Mikro droplet disebut mampu bertahan di udara dalam waktu lama.

"Kita bisa menyederhanakan dengan mengambil contoh asap rokok dalam satu ruangan tertutup yang sirkulasi udaranya tidak bagus. Maka asap rokok ini akan tertahan lama," tuturnya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyadari adanya bukti-bukti baru yang menguatkan pernyataan bahwa partikel-partikel kecil virus korona (covid-19) dapat bertahan di udara dan menjangkiti manusia.

Seorang petinggi PBB, Benedetta Allegranzi, mengatakan kemungkinan transmisi udara ini tidak dapat diabaikan untuk area ramai, ruang tertutup atau yang kurang memiliki ventilasi udara.

Pernyataan Allegranzi disampaikan usai lebih dari 200 ilmuwan menuding WHO telah meremehkan kemungkinan penularan covid-19 melalui udara. Selama ini, WHO mengatakan sebagian besar penularan covid-19 berasal dari percikan cairan tubuh atau droplet pasien saat batuk atau bersin.

"Ini bukanlah sebuah serangan terhadap WHO. Ini adalah debat ilmiah, tapi kami merasa perlu menyampaikannya ke publik karena mereka menolak mendengarkan bukti-bukti baru," kata dia dilansir dari laman BBC, Rabu (8/7).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya