DI tengah upaya menangani pandemi covid-19, pemerintah terus menunjukkan komitmen untuk mengatasi persoalan strategis lain seperti menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan GRK sebanyak 26% pada 2020 dan meningkat 29% di 2030. Oleh karena itu, berbagai program terkait pemberdayaan lingkungan harus terus digalakkan.
"Program pemulihan lingkungan, perlindungan gambut serta percepatan rehabilitasi hutan dan lahan harus terus dilanjutkan. Saya juga minta hati-hati dengan ancaman kebakaran hutan dan lahan karena ini sudah masuk musim panas," ujar Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/7).
Upaya perlindungan biodeversity yang sudah melekat sebagai upaya perlindungan hutan dan pemulihan habitat juga harus dipastikan betul-betul berjalan di lapangan.
"Begitu pun pengembangan biodiesel. Sekarang sudah B30 dan akan ke B50 bahkan B100. Kemudian pengembangan energi surya, energi angin. Saya kira kita sudah mulai ini dan harus terus dilanjutkan," tuturnya.
Jokowi pun meminta berbagai regulasi yang mampu mendukung percepatan penurunan GRK dapat segera dirampungkan.
Insentif-insentif bagi pemangku kepentingan harus disiapkan demi memastikan kebijakan pengaturan karbon memberi dampak signifikan terhadap penurunan GRK. (Pra/OL-09)