Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Gaya Hidup dan Kesadaran Rendah Picu Kenaikan Covid di Sulsel

Lina Herlina
23/6/2020 19:15
Gaya Hidup dan Kesadaran Rendah Picu Kenaikan Covid di Sulsel
Ilustrasi Covid-19(dok.123rf)

PENINGKATAN kasus positif Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencemaskan. Hal itu diakui Tim pakar medis penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Syafri Kamsul Arif. Bahkan dari data Kementerian Kesehatan, Selasa (23/6) kasus baru di Sulsel bertambah 154 kasus dengan total 4.063 kasus.

Menurutnya, itu terjadi karena tracking dan testing yang memang massif dilakukan, tapi itu juga terjadi karena masyarakat di Sulsel, khususnya di Kota Makassar ini unik. "Mereka ini lebih mementingkan live style, dan kuncinya kesadaran," sebut Prof Syafri, dalam video konferensi, Selasa (23/6).

Ia menambahkan, meski telah melakukan tracking dan testing yang massif, tentu juga pencegahan sebenarnya harus mendapat porsi yang lebih besar, yaitu dengan terus melakukan edukasi, dan menegaskan tiga hal dengan selalu menggunakan masker, jaga jarak dan selalu menjaga kenersihan seperti cuci tangan.

"Karena Covid-19 ini bukan hanya persoalan kesehatan sebenarnya, tapi juga meruoakan persolan sosial dan ekonomi. Jadi untuk bisa terus berjalan, maka kita galakkan program yang namanya trisula, yaitu tracking, testing dan edukasi sebagai langkah pencegahan tadi," ulang Prof Syafri.

Untuk Makassar dan Luwu Timur yang saat ini menjadi episentrum penyebaran virus korona di Sulsel, khusus di Makassar yang penambahannya menjadi representasinya tinggi antara 70 hingga 80 persen angka positif baru, Prof Syafri menegaskan kunci penanganan adalah koordinasi.

Dari 4.063 kasus di Sulsel, 2.367 diantaranya di Kota Makassar. Dari data tersebut 122  meninggal dunia, serta 699 sudah sembuh, dan 1.546 masih menjalani karantina atau isolasi baik mandiri atau pun perawatan di rumah sakit

"Tim gugus tugas Covid-19 Sulsel sudah koordinsi dengan Pemkab Luwu Timur dan Pemkot Makassar. Nah untuk Makassar edukasinya tentu lebih massif yang masuk hingga tingka sel (cell) yaitu di tingkat RT/RW, karena edukasi yang ada selama ini belum optimal," lanjutnya.

Kepala Rumah Sakit Pendidikan Unhas Makassar ini juga menyebutkan, mengapa eduksi sangt perlu, karena dengan penambahan kasus yang ada, bukan hanya karena tracking dan testing tadi, tetapi juga masih ada penularan atau transmisi virus. (OL-13)

Baca Juga: KPK Tahan Mantan Pimpinan DPRD Jambi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik