Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Perempuan Lebih Baik Terapkan Protokol Kesehatan

Ifa/X-7
14/6/2020 04:08
Perempuan Lebih Baik Terapkan Protokol Kesehatan
Tidar menerapkan protokol kesehatan jelang pemberlakuan protokol tatanan kenormalan baru (new normal) di Jakarta untuk tetap mencari nafkah.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Medcom.id)

KAUM perempuan ternyata lebih baik dalam penerapan protokol pencegahan covid-19 jika dibandingkan dengan laki-laki. Namun, perempuan lebih khawatir akibat covid-19 jika dibandingkan dengan laki-laki.

Penilaian itu diperoleh berdasarkan 13 indikator yang ditanyakan kepada responden. Kaum perempuan mendapatkan kategori baik di 6 indikator, sedangkan laki-laki hanya 2 indikator.

Ke-13 indikator yang ditanyakan dalam kuesioner, antara lain pengetahuan menjaga jarak, tetap di rumah, penggunaan masker, sarung tangan, hand sanitizer, cuci tangan dengan sabun, menghindari menyentuh wajah, berjabat tangan, dan pertemuan di luar rumah.

Demikian hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Survei itu menjelaskan bagaimana dampak covid-19 terhadap perilaku, persepsi, dan dampak pandemi terhadap responden,” jelas Kasubdit Indikator Statistik BPS Dr Windhiarso Ponco Adi Putranto dalam webinar Membedah Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19, kemarin.

Menurutnya, sebanyak 87.379 responden berusia di atas 17 tahun diminta mengisi kuesioner secara daring. Responden terdiri atas 49,74% laki-laki dan 50,26% perempuan.

Lebih lanjut, Windhiarso mengatakan banyak alasan yang melatarbelakangi jawaban responden. Misalnya, kecenderungan laki-laki bekerja di luar rumah atau sebagai kepala rumah tangga mungkin relatif sulit untuk melakukan protokol pencegahan covid-19.

Sementara itu, survei juga menunjukkan dampak covid-19 terhadap pendapatan responden. Hasilnya, responden yang selalu bekerja dari rumah (WFH) 42% mengaku pendapatannya menurun, 57% tetap, dan 1% meningkat.

Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik BPS, Dr Ali Said, menyebut bahwa survei itu tidak merefleksikan semua populasi. Hanya merefleksikan responden yang merespons survei.

Di sisi lain, Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Dr Deny Hidayati, mengatakan hasil penelitian tersebut menunjukkan persentase perilaku masyarakat yang cukup baik. (Ifa/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya