Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PEMERINTAH menyadari betul bahwa aktivtas masyarakat akan meningkat seiring kian dekatnya Hari Raya Idulfitri.
Pasar-pasar dan pusat perbelanjaan akan dipenuhi oleh warga yang hendak membeli kebutuhan untuk Lebaran.
Di masa pandemi saat ini, hal tersebut jelas berbahaya karena akan meningkatkan risiko penularan dan meluasnya penyebaran covid-19.
Namun, pemerintah mengaku tidak bisa melarang berbagai kegiatan yang sudah menjadi tradisi turun menurun tersebut.
Pemerintah hanya meminta, jika aktivitas-aktivitas pada periode Lebaran tidak bisa ditinggalkan, masyarakat harus terus memegang teguh komitmen menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Pemerintah tidak akan larang tapi tetap masyarakat harus ikuti protokol kesehatan yang ketat. Upaya ini harus dilakukan terus menerus jika kita ingin bisa merayakan Lebaran namun juga terhindar dari covid-19," ujar Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (21/5).
Baca juga: Masyarakat Masih Abai PSBB, PSI: Buah Ketidaktegasan Gubernur
Jika terpaksa harus pergi ke pasar, masyarakat harus bisa saling menjaga satu sama lain. Caranya ialah dengan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah yakni menjaga jarak danngunakan masker.
"Kalau bisa dibuat peraturan di pasar itu. Masyarakat bergantian ke pasar agar tidak terjadi penumpukan. Harus diatur sedemikian rupa," tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa, sampai saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin virus korona. Oleh karena itu, menghindari infeksi adalah cara terbaik. (A-2)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved