Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUGUS Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Sumatra Utara mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemunculan cabin fever.
Cabin fever merupakan istilah psikologi yang mengacu pada kondisi emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah atau tempat tertentu selama pandemi virus korona atau covid-19.
"Tanpa penanganan yang tepat, gejala cabin fever akan sulit dikontrol," ujar Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, Sabtu (2/5).
Baca juga: Koperasi dan UMKM Gelar Aksi Peduli Bersama Lawan Covid-19
Aris menjelaskan, ada beberapa gejala cabin fever yang umumnya terjadi, di antaranya kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung dan mudah putus asa.
Baca juga: Pasien Positif Korona Jadi 10.843 Orang, Sembuh 1.665
Gejala lainnya yakni sulit berkonsentrasi, tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu sulit percaya dengan orang lain, tidak sabaran serta merasa sedih dan depresi.
Namun, menurut Aris, ada kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mengatasi cabin fever.
Seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memberi makan hewan di luar rumah, termasuk burung dan kucing, serta menanam bunga yang bisa membawa wangi dunia luar ke dalam rumah.
Misalnya tetaplah bangun pagi dan mandi di pagi hari supaya tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian bekerja di depan laptop layaknya sedang berada di kantor.
"Tapi ingatlah jam istirahat, jangan malah bekerja dari rumah membuat lupa dengan jam istirahat," kata Aris.
Karena kekuatan komunikasi di tengah masa darurat covid-19 bisa membuat orang merasa tidak sendirian.
Berbicara dengan teman juga dianggap sebagai cara ampuh untuk mencari solusi dari segala masalah yang dihadapi dengan adanya internet dan teknologi.
"Dengan adanya internet, kita tetap bisa bertatap muka dan mengobrol dengan sahabat atau keluarga di luar kota. Kita juga perlu menjaga otak tetap sibuk agar bisa melawan rasa bosan dan kegelisahan akibat suasana yang mungkin dirasakan selama berdiam diri di rumah."
Hingga Sabtu (2/5), pasien positif korona di Sumut sebanyak 117 orang. Yang mana sebanyak 41 orang di antaranya sudah sembuh dan yang meninggal dunia berjumlah 13 orang. (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved