Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BMKG Pastikan Suara Dentuman Bukan Akibat Gempa

Ferdian Ananda Majni
11/4/2020 11:15
BMKG Pastikan Suara Dentuman Bukan Akibat Gempa
Petugas menunjuk data rekam seismograf pemantauan aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau.(Antara/Asep Fathulrahman)

SUARA dentuman yang beberapa kali terdengar meresahkan warga Jakarta dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan suara dentuman bukan berasal dari aktivitas gempa.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan hasil monitoring sejak Jum’at (10/4) malam hingga Sabtu (11/4) pagi pukul 06.00 WIB, tidak menunjukkan aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Baca juga: Dear Netizen, Dentuman Dini Hari Tadi Bukan dari Anak Krakatau

"Berdasarkan data tersebut, BMKG memastikan suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik," ujar Rahmat dalam keterangan resmi , Sabtu (11/4).

Meski ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB, Jum’at (10/4), dengan magnitudo M 2,4, namun kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan masyarakat.

Diketahui, suara dentuman yang terdengar pada Sabtu (11/4) dini hari ternyata bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau. Akan tetapi, jejaring media sosial seperti Twitter, ramai membahas suara dentuman yang didengar warga di sekitar Jakarta dan Depok. Dentuman terdengar mulai pukul 00.30 WIB hingga 01.40 WIB.

Baca juga: Januari-Maret, Aktivitas Erupsi Gunung Anak Krakatau Fluktuatif

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pun menepis kabar tersebut. "Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan.Mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," tukas Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Gunawan.

Menurutnya, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, hanya mengeluarkan semburan ketinggian berkisar 500 meter. Dia menekankan letusan pada Jumat (10/4) malam hingga Sabtu dini hari, juga bukan letusan eksplosif dan hanya semburan.

"Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," pungkasnya.(OL-11)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya