Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemenkes: Isolasi Diri Menjaga Jarak Fisik

Ferdian Ananda Majni
06/4/2020 13:25
Kemenkes: Isolasi Diri Menjaga Jarak Fisik
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto(Antara)

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan isolasi diri bukan berarti diasingkan, melainkan dalam konteks menjaga jarak fisik.

"Isolasi diri dalam konteks menjaga kontak fisik. Penyakit covid-19 ini menular melalui percikan ludah atau droplet yang keluar dari yang sakit saat dia berbicara, batuk, atau bersin. Itu menjangkau jarak sekitar satu hingga 1,5 meter. Lebih gampangnya minimal harus berjarak dua meter. Nah, dua meter ini yang harus dijaga," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/4).

Dia menambahkan jika seseorang melakukan mengisolasi diri, maka dia masih boleh berada di tengah keluarga. Namun harus menjaga kontak fisik dan tidak boleh berjarak kurang dari dua meter dari anggota keluarga yang lain. "Dan harus pakai masker terus, supaya percikan ludahnya tertahan di masker," jelas dia.

Menurut Yuri, isolasi mandiri bertujuan untuk melindungi masyarakat yang sehat, agar tidak tertular virus covid-19.Jadi,  kontak sosial tetap boleh dilakukan, namun jarak sosial harus tetap dijaga. "Masker yang digunakan boleh masker apa saja," tambahnya.

Baca juga: Ini Layanan Telemedik untuk Panduan Isolasi Mandiri Covid-19

Isolasi diri, lanjut Yuri, tidak harus berkelompok. Melainkan bisa satu orang di rumah, bersama anggota keluarga yang lain. Namun, syaratanya ialah menggunakan alat makan sendiri, tidak kontak dekat dengan keluarga, dan menggunakan masker.

"Jika memungkinkan, inisiatif daerah boleh mengumpulkan untuk isolasi mandiri. Asalkan tempatnya nyaman, dibatasi jarak fisiknya, sarana dasar dan kebutuhan dasar terpenuhi," ujar Yuri.

Selain itu, perlu juga memastikan individu yang melakukan isolasi mandiri itu tetap gembira, karena perasaan stres sangat mempengaruhi status imunitas seseorang.

"Kuncinya, isolasi mandiri bisa di mana saja, tapi harus membawa rasa tenang," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya