Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kemenkes: WNI Kru Kapal Dream World Diawasi Lebih Ketat

Atalya Puspa
26/2/2020 20:14
Kemenkes: WNI Kru Kapal Dream World Diawasi Lebih Ketat
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kepada WNI kru kapal pesiar World Dream saat menaiki KRI dr Soeharso di Selat Durian.(Antara)

MENGANTISIPASI kemunculan episentrum baru penyebaran virus korona (COVID-19), pemerintah akan memperketat pengawasan terhadap 188 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari kapal pesiar Dream World.

Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, Alexander K. Ginting, mengatakan proses observasi akan dilakukan dengan pendekatan public health. Artinya, pemerintah akan memperketat pemeriksaan dan mengambil langkah pemeriksaan awal untuk mencegah sebaran virus.

Nantinya, 188 WNI akan diperiksa kesehatannya begitu sampai di kapal yang membawa ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Berbeda dengan observasi WNI yang dilakukan di Natuna, Kepulauan Riau, petugas kesehatan akan mengambil satu spesimen dari setiap orang untuk memastikan kondisi tubuh bebas dari virus korona.

"Nanti di Pulau Sebaru mereka tinggal di cluster, dibagi laki-laki dan perempuan. Mereka akan diperiksakan fisiknya, dan diperiksa ada gejala atau tidak. Kalau ada gejala akan dipisahkan antara gejala negatif dan positif. Semuanya diperiksa, diambil sampel dahaknya untuk membuktikan negatif atau positif," jelas Alex di Jakarta, Rabu (26/2).

Baca juga: WNI di World Dream Diprioritaskan Karena Lebih Terancam

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kasus positif virus korona, maka orang tersebut akan dimasukkan ke dalam cluster khusus. Sehingga, tidak berbaur dengan orang yang sehat.

"Nanti kalau ada positif akan dirawat sendiri. Kalau ada demam positif itu akan kita pisah. Bagi yang sehat, kita akan tunggu sampai satu kali masa inkubasi," kata Alex.

"Itu bertujuan untuk mengantisipasi munculnya episentrum baru di dalam negeri. Kalau timbul ini akan jadi PR," imbuhnya.

Pemerintah, lanjut dia, menerjukan 120 petugas, termasuk 39 orang dokter dan perawat. Sementara sisanya, petugas yang melayani kebutuhan 188 WNI di Pulau Sebaru.

"Petugas ada di ring 1 dan 2. Ring 1 menjaga daerah infeksi, ikut dalam isolasi. Ada dokter spesialis, petugas lab dan paramedik untuk menjaga. Tenaga medis ring 2, kalau tenaga pendukungnya sakit. Semua sudah mendapat pelatihan dan sudah dikirim," tandasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya