Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Kesehatan memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, Tiongkok untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru (2019-nCOV) akan dikarantina seampainya di tanah air.
Selama proses karantina, akan disiapkan sebanyak 20 tenaga kesehatan untuk memantau dan melayani WNI yang dikarantina. Masa karantina diprediksi berlangsung selama 14 hari.
"Karantina tidak di RS. Kalau di RS itu isolasi namanya. Di karantina nanti akan tetap stand by pertugas seperti dokter umum, dokter obgin, dokter paru, dan perawat, serta petugas data. Total 20 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (31/1).
Namun, Wiendra belum bisa memastikan lokasi karantina WNI yang dievakuasi dari Hubei, ia pun belum bisa memastikan lokasi pendaratan pesawat yang membawa WNI dari Hubei.
"Yang jelas semua daerah harus siap. Mau mendarat di mana, dikarantina di mana, bahkan di Natuna dan di Papua sekalipun. Semua daerah harus siap," ucapnya.
Baca juga : Kemenkes Pastikan Indonesia Punya Kemampuan Deteksi Virus Korona
WNI yang akan dievakuasi dari Hubei akan bertolak ke Indonesia dari bandara di kota Wuhan. Sebelum memasuki pesawat, WNI akan lebih dulu menjalani proses pemeriksaan untuk mendapatkan sertifikat bukti sehat.
"Sesuai arahan presiden, semuanya sekali angkut, dan direct flight dari sana," ucapnya.
Sesampainya di Indonesia, pemerintah Indonesia akan terus memantau 249 WNI tersebut di tempat karantina. Adapun, Kementerian Kesehatan juga akan membuat buku panduan kegiatan yang ada di dalam lingkungan karantina selama 14 hari.
"Nanti bikin panduan kwgiatan yang ada di karantina. Makannya apa saja, kegiatannya apa saja. Olahraga, kesenian. Itu bosen loh. Supaya yang pulang tetap dalam keadaan ceria. Kalau mereka ditaruh di RS nanti bikin stres," tambah Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati. (OL-7)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Jika akan melewatkan momen liburan di kawasan wisata outdoor atau kawasan wisata air (sungai, air terjun, dan lainnya) pastikan sekeluarga mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul.
MEDAN yang tidak stabil, lokasi terpencil, dan jalan rusak menghambat upaya bantuan bagi korban tanah longsor Papua Nugini.
TIM SAR gabungan telah berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sebanyak 15 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari Sudan menggunakan pesawat Militer Arab Saudi. Mereka berangkat dari Bandara Port Sudan dan tiba di Jeddah, Arab Saudi, Jumat lalu.
Tim Gabungan melanjutkan pencarian empat korban hilang akibat longsor tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api yang menimpa lima rumah di RT07/RW04, Bogor Selatan, Rabu (15/3).
Wilayah itu merupakan perkampungan paling dekat dengan kawah Gunung Marapi sehingga hal ini mesti diwaspadai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved