Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Penanganan Darurat Pascagempa Ambon Dilakukan

 Indriyani Astuti
27/9/2019 17:58
Penanganan Darurat Pascagempa Ambon Dilakukan
Kepala BNPB Doni Monardo (kanan) mengunjungi pasien korban gempa Ambon yang dirawat di rumah sakit lapangan, Jumat (27/9).(ANTARA/Izaac Mulyawan)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah melihat kondisi pascagempa M 6,5 di beberapa titik pada Jumat (27/9) pagi. 

Doni mengatakan BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1 miliar yang digunakan untuk operasional penanganan darurat.

Bantuan logistik senilai Rp515 juta juga telah diberikan. Bantuan tersebut berupa matras, sandang, perlengkapan keluarga dan selimut sangat dibutuhkan warga terdampak sesuai dengan hasil kaji cepat. 

Selain itu, pihaknya juga telah menggerakkan peralatan selama penanganan darurat seperti tenda keluarga, lampu penerangan portabel dan rumah sakit lapangan.  

"Kemarin sudah saya perintahkan kepada Kepala BNPB, Pak Jenderal Doni, juga kepada TNI-Polri, kemudian kepada Menteri Sosial untuk bergerak ke lapangan di tempat terjadinya gempa untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Ambon. Bantuan juga sudah saya perintahkan untuk segera dikirimkan," ucap Presiden Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden (27/9).

Doni menyampaikan bahwa ketika ada gempa besar terjadi lebih dari 20 detik, masyarakat diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri dengan mencari lokasi aman. Setelah sekitar 2 jam tidak ada gempa susulan yang besar, mereka dapat kembali ke rumah masing-masing.

“Jika terlalu lama di tempat pengungsian, dapat muncul masalah baru seperti makanan, kesehatan, sanitasi dan lainnya,” ujar Doni.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku menginformasikan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,5 magnitude di Kepulauan Ambon, Maluku, pada Kamis (26/9) berjumlah 19 orang. Jumlah tersebut sekaligus meralat informasi BNPB yang sebelumnya menyebutkan jumlah korban meninggal sebanyak 23 orang.

"Kesalahan terjadi saat identifikasi nama korban yang sebetulnya merujuk pada korban meninggal yang sama," ucap Doni.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Penanganan Cepat Korban Gempa Ambon

Korban meninggal paling banyak teridentifikasi berada di Kabupaten Maluku Tengah sejumlah 10 orang, di Kota Ambon berjumlah 7 orang dan Seram Bagian Barat 2 orang.

Gempa yang terjadi di kedalaman 10 kilometer dari timur laut Maluku ini juga menimbulkan korban luka sebanyak 126 orang, dengan rincian Kabupaten Maluku Tengah 108 orang, Seram Bagian Barat 13 dan Kota Ambon 5. Para korban luka-luka telah mendapatkan perawatan medis pascakejadian.

Secara terpisah, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono telah menyatakan bahwa isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua tidak benar atau berita bohong (hoaks). 

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat, dan akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya