Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Puasa dan Lebaran Tenang Tanpa Kolesterol Jahat

Haufan Hasyim Salengke
13/5/2019 08:00
Puasa dan Lebaran Tenang Tanpa Kolesterol Jahat
Saat berbuka puasa, masyarakat umumnya “memuaskan” lidah dengan makanan-makanan yang enak bahkan tidak jarang “berlebihan”(www.123rf.com)

Bulan suci Ramadan identik dengan ritual keagamaan, termasuk di dalamnya kegiatan berbuka puasa (iftar). Saat berbuka puasa, masyarakat umumnya “memuaskan” lidah dengan makanan-makanan yang enak bahkan tidak jarang “berlebihan” setiap berbuka puasa. Berbuka dengan gorengan dan sambel kacang siapa yang bisa menolaknya?.

Alih-alih “nggak apa-apa, makan nggak ke kontrol, besok udah puasa lagi!” benar-benar membuat mindset kita untuk “makan ajalah, urusan kesehatan nanti” sehingga secara tidak langsung membuat kolesterol menumpuk tanpa disadari..

Kolesterol jahat merupakan sebutan masyarakat untuk low-density lipoprotein atau LDL karena memang memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan. LDL bertugas mengangkut kolesterol menuju sel-sel tubuh yang membutuhkannya, melalui sistem peredaran darah.

Menurut dr Alberta Jesslyn Gunardi di ‪Klikdokter.com, LDL adalah kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah Anda. Kolesterol tinggi terutama LDL dapat menyebabkan beberapa penyakit yang berakibat fatal bagi tubuh seperti serangan jantung dan stroke.

Menurutnya, kolesterol tinggi terkadang tidak memberikan tanda dan gejala apapun. Biasanya kondisi seseorang terkena kolesterol tinggi diketahui dengan tes darah.

Kemungkinan seseorang memiliki kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh riwayat keluarga. Jika orang tua Anda memiliki kolesterol tinggi, Anda memiliki kemungkinan dua kali lebih besar menderita kolesterol tinggi.

Namun, kolesterol tinggi lebih dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Beberapa kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi di yakni kebiasaan makan sehari-hari yang berkolesterol tinggi, gaya hidup kurang aktif bergerak (sedentary), memiliki berat badan berlebih, merokok, stres, dan mengonsumsi alkohol.

“Kolesterol tinggi berhubungan dengan banyak penyakit yang mematikan. Rutinlah melakukan tes kadar kolesterol dan hindari kebiasaan buruk tersebut,” ujar dr Alberta.

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, penderita kolesterol tinggi dilaporkan cukup besar. Setidaknya tujuh dari 10 penduduk dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Jumlah ini dapat meningkat karena umumnya kolesterol tinggi tidak disadari.

Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir New Daily Herald, April lalu, di lima negara terbesar Uni Eropa--Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Inggris-- 133 juta orang menderita kolesterol jahat. Orang dengan kadar kolesterol darah tinggi memiliki peluang lebih besar terkena penyakit jantung karena plak.

Data lain dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCP) Amerika Serikat, di AS sekitar 73 juta orang dewasa menderita LDL. Sekitar 31 juta orang di negeri Paman Sam memiliki kadar kolesterol total lebih dari 240 mg/dl.

Di lain kesempatan, dr Dyah Novita Anggraini dalam paparannya mengatakan, penderita kolesterol tinggi biasanya baru mengetahui terjangkit masalah tersebut ketika kadar LDLnya sudah menyebabkan ketidaknyamanan dalam tubuh. Anda yang menjawab kolesterol tinggi jika melakukan pemeriksaan lemak (lipid), ditemukan hasil di atas nilai normal.

Menurutnya, ada empat jenis kolesterol dalam tubuh yang dapat dihitung. Pertama, total kolesterol, dengan batas normal kurang dari 200 mg/dl. Selanjutnya, kolesterol LDL atau kolesterol jahat, dengan nilai normal kurang dari 100 mg/dl, atau kurang dari 70 mg/dl jika mengandung diabetes, penyakit jantung, atau stroke. Ketiga, kolesterol HDL (high-density lipoprotein), atau dikenal sebagai kolesterol baik, dengan nilai normal ebih dari 50 mg/dl. Terakhir, trigliserida dengan nilai normal kurang dari 150 mg/dl.

Waspadai gejala ini
Lantas, apa saja ciri-ciri atau gejala kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai? Orang penderita koleterol tinggi akan mengalami kepala sakit atau pusing akibat adanya penyumbatan pembuluh darah, terutama gejala muncul dengan keluhan sakit kepala di bagian belakang dan  rasa tidak nyaman di tengkuk karena adanya gangguan aliran darah pada area otot leher.

Gejala lainnya adalah penderita koletesrol tinggi merasakan kesemutan dan xanthelasma atau penampakan kolesterol yang menumpuk di bawah jaringan kulit yang mengakibatkan timbulnya benjolan kecil berwarna kuning muda di ujung kelopak mata dan bagian lipatan tubuh seperti siku, tumit, dan lutut.

Selain itu, keluhan nyeri dada dan terjadi perlemakan hati, yaitu suatu kondisi saat organ hati dipenuhi oleh lemak dengan keluhan rasa tidak nyaman di bagian perut, kembung, dan mual, juga gejala yang dialami penderita.

Untuk menjaga kolesterol dalam batas yang aman, Dyah menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung dan baik untuk kolesterol yaitu yang rendah lemak. Misalnya susu skim atau susu bebas lemak, buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan gandum. Ganti minyak untuk memasak dengan yang lebih sehat seperti minyak sayur.

Selain itu, kurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans. Rekomendasi dari American Heart Association adalah dengan membatasi asupan lemak jenuh 5%-6% dari kalori harian dan meminimalkan jumlah lemak trans. Kurangi dan batasi konsumsi daging merah, produk susu (full cream, keju, mentega, krim, dan yoghurt), gorengan, serta kudapan seperti kue dan biskuit.

Selama Ramadan dan libur Lebaran, godaan mengonsumsi makanan berkolesterol tidak bisa dicegah, tapi kita bisa mengantisipasi agar tidak membahayakan kesehatan utamanya karena kolesterol jahat dan risiko jantung koroner.

Anda juga bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi dengan mengonsumsi obat. Saat ini, sejumlah obat penurun kolesterol tersedia di pasar.  Atau Anda menurunkan kadar kolesterol jahat dengan cara yang lebih praktis, teruji klinis, dan rasanya pun enak, yakni dengan mengonsumsi Nutrive Benecol pada saat sahur dan berbuka puasa.

Nutrive Benecol telah teruji membantu menurunkan kolesterol 7%-10% dalam 1-2 minggu, kolesterol jahat (LDL) hingga 15%, serta membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

Nutrive Benecol punya beberapa varian rasa yang dapat dipilih sesuai selera. Ada empat pilihan rasa yaitu blackcurrant, strawberry, orange, dan lychee. 

Kandungan Plant Stanol Ester (PSE) di dalam Nutrive Benecol terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol. PSE merupakan golongan tumbuhan yang banyak terdapat dalam tanaman, seperti rye, kedelai, sayur-sayuran, minyak sayuran, nasi, buncis, jagung, gandum dan tanaman lainnya.

Dengan sederet kandungan alami tersebut membuat Nutrive Benecol aman diminum oleh orang dengan kolesterol normal, bahkan penyandang diabetes. Oleh karena itu, Anda tak perlu ragu mengonsumsi Nutrive Benecol setiap hari. Nutrive Benecol, Cara Enak Turunkan Kolesterol. (Hym/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya