Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Sidang Sean ‘Diddy’ Combs: Di Balik Tim Hukum Super Bintang dan Tuduhan Berat

Thalatie K Yani
24/6/2025 08:09
Sidang Sean ‘Diddy’ Combs: Di Balik Tim Hukum Super Bintang dan Tuduhan Berat
Sean "Diddy" Combs membawa 9 pengacara untuk lima dakwaan, termasuk perdagangan seks dan pemerasan.(Media Sosial X)

Sembilan pengacara, lima pria dan empat perempuan, mengisi dua meja di ruang sidang demi membela Sean "Diddy" Combs. Masing-masing punya gaya berbeda: ada yang agresif saat menguji saksi, ada yang halus, dan sebagian fokus mengajukan argumen hukum soal barang bukti. Namun semuanya bekerja atas arahan satu orang: Diddy.

Saat sidang berlangsung, Combs kerap mencoret catatan di Post-it dan menyodorkannya ke pengacara utamanya, Marc Agnifilo, termasuk saat mantan kekasihnya, Casandra 'Cassie' Ventura, memberikan kesaksian kunci. Sementara itu, pengacara Brian Steel sempat menghentikan sesi pertanyaan terhadap rapper Kid Cudi hanya untuk berdiskusi singkat dengan Combs sebelum menyatakan tidak ada pertanyaan lagi.

Combs menghadapi lima dakwaan serius, termasuk konspirasi pemerasan, dua tuduhan perdagangan seks, dan dua dakwaan terkait transportasi untuk prostitusi. Jika dinyatakan bersalah, ia bisa menghadapi hukuman minimal 15 tahun penjara hingga seumur hidup.

Selama enam minggu persidangan, juri telah menyimak puluhan pesan teks, bukti keuangan, dan foto-foto luka yang diduga akibat kekerasan oleh Combs. Materi eksplisit juga diputar di hadapan juri. Jaksa memanggil hampir 30 saksi, termasuk dua perempuan yang mengaku dipaksa berhubungan seks dengan pria lain atas perintah Combs.

Seorang petugas keamanan hotel di Los Angeles bersaksi bahwa Combs membayar US$100.000 untuk mendapatkan rekaman CCTV dirinya memukuli Ventura pada 2016. Jaksa menuduh Combs menjalankan jaringan kriminal bersama staf Bad Boy Entertainment, termasuk pelanggaran seperti perdagangan manusia, penculikan, pembakaran, hingga penghalangan keadilan.

Meski belum mengajukan saksi, tim kuasa hukum Combs sudah sejak awal berusaha meruntuhkan kredibilitas saksi jaksa. Mereka membangun narasi  semua hubungan bersifat suka sama suka dalam gaya hidup seksual ekstrem, bukan paksaan.

Dinamika Tim Pembela

Tim pembela dipimpin Marc Agnifilo dan Teny Geragos. Agnifilo, eks jaksa federal, dikenal pernah menangani Dominique Strauss-Kahn, sementara Geragos — putri pengacara selebritas Mark Geragos — pernah menangani pendiri Nxivm dan eksekutif Goldman Sachs.

Tim juga diperkuat spesialis banding Alexandra Shapiro dan Jason Driscoll, serta Anna Estevao yang menguji Ventura secara intensif. Di menit akhir, Combs menambah tiga pengacara lagi, termasuk Xavier Donaldson dan dua pengacara dari Atlanta yang sebelumnya mewakili rapper Young Thug.

Setiap pengacara punya pendekatan sendiri. Ada yang frontal, ada pula yang menggunakan teknik “teman baik” seperti Estevao yang dengan halus menyanjung Ventura sebelum mengarah pada pertanyaan-pertanyaan sensitif. Misalnya, ia bertanya apakah partisipasi Ventura dalam “Freak Offs” adalah demi menyenangkan Combs — dan Ventura mengangguk.

Momen Perry Mason

Nicole Westmoreland, pengacara lain dalam tim Combs, mencuri perhatian saat menguji saksi Bryana Bongolan. Bongolan mengklaim dianiaya Combs pada 26 September 2016. Tapi bukti tagihan hotel menunjukkan Combs berada di New York saat itu. Hakim bahkan menyebut ini sebagai “momen Perry Mason”, istilah klasik untuk kejutan di ruang sidang yang mematahkan kesaksian kunci.

Meski begitu, para pengacara tetap harus berhati-hati. Pemeriksaan silang yang terlalu panjang berisiko membosankan juri. Tim Combs beberapa kali mengulang bukti yang justru menguatkan narasi mereka bahwa semua hubungan bersifat sukarela.

“Kasus ini tentang pilihan orang dewasa yang sadar dan hubungan konsensual,” ujar Geragos dalam pernyataan pembuka.

Kini, sorotan beralih ke tim pembela yang akan mulai memanggil saksi-saksi mereka minggu ini. Taruhannya tak main-main. Masa depan seorang mogul musik bergantung pada keputusan 12 orang di kursi juri. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya