Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
FILM Legenda Kelam Malin Kundang, yang disutradarai Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat serta diproduseri Joko Anwar dan Tia Hasibuan, mengumumkan jajaran pemeran, termasuk Rio Dewanto dan Faradina Mufti sebagai bintang utama.
Selain Rio Dewanto dan Faradina Mufti, film garapan rumah produksi Come and See Pictures ini juga akan dibintangi oleh Vonny Anggraini, Nova Eliza, Jordan Omar, Gambit Saifullah, dan Sulthan Hamonangan.
Ini akan menjadi pertama kalinya Rio Dewanto dan Faradina Mufti bermain bersama sebagai pemeran utama dalam sebuah judul film.
Film Legenda Kelam Malin Kundang akan menjadi reuni bagi Rio Dewanto bersama Joko Anwar setelah Modus Anomali (2012) dan Gundala (2019), serta Faradina Mufti setelah Siksa Kubur (2024).
Dilansir dari keterangan resmi, Rabu (21/5), Legenda Kelam Malin Kundang merupakan film yang terinspirasi dari cerita legenda masyarakat Minangkabau dengan latar cerita masa kini, dikemas dengan genre drama-misteri-thriller, dan akan mengikuti kisah seorang seniman lukisan mikro bernama Alif (Rio Dewanto).
Setelah pulih dari kecelakaan, dokter mengingatkan bahwa ingatannya belum pulih sepenuhnya.
Ketika dia pulang ke rumah dijemput oleh istrinya yang bernama Nadine (Faradina Mufti) dan anaknya Emir (Jordan Omar), dia diberitahu bahwa ibunya akan datang berkunjung dari kampung untuk pertama kalinya.
Masalahnya, Alif tidak ingat wajah ibunya, bahkan tidak ingat sama sekali tentang masa lalunya. Ketika perempuan itu tiba, dia curiga bahwa perempuan itu bukan ibunya.
Film Legenda Kelam Malin Kundang menjadi debut penyutradaraan film panjang bagi Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat. Sedangkan skenario film ini ditulis oleh Joko Anwar, Aline Djayasukmana, serta Rafki Hidayat.
Kevin Rahardjo sebelumnya telah menyutradarai dan memproduseri film-film pendek yang telah melanglang buana di banyak festival film internasional seperti Followers (2024), Parasomnia (2024), dan In the Name of Love I Will Punish You (2024).
Sementara Rafki selain menulis dan menyutradarai film pendek, ia juga telah menulis skenario untuk film panjang seperti Kafir (2018), serta dua episode serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams (2024) untuk Netflix.
Kolaborasi Kevin dan Rafki sebelumnya terjadi di film pendek Parasomnia, ketika Kevin menjadi produser untuk film tersebut, dan Rafki menulis dan menyutradarainya. (Ant/Z-1)
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).
Sharon Stone, aktris berusia 67 tahun, tampil dalam momen langka saat ia muncul di red carpet film terbarunya, Nobody 2 yang disutradarai Timo Tjahjanto.
Menjelang perilisannya pada 28 Agustus, film animasi Panji Tengkorak dibandingkan dengan Merah Putih One for All.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
PLATFORM OTT Vidio meluncurkan kompetisi film pendek yang dibuka hingga 30 September yang ijuri oleh sutradara Joko Anwar, sutradara Yosep Anggi Noen, dan produser Shanty Harmayn.
Menurut Joko Anwar, kedua syarat ini penting dipenuhi untuk memastikan bahwa setiap karya tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki kedalaman dan inovasi.
Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar.
Selama proses syuting ada permintaan khusus agar rambut, kumis, dan jenggot Lukman dicukur. Ia pun mengaku melakukan transformasi tersebut tanpa tekanan.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved