Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SETELAH dua tahun tidak merilis karya, sejak mini albumnya First – Love Cycle pada 2023, penyanyi-penulis lagu asal Indonesia, ARLY—nama panggung dari Ariel Yehuda—kembali menyapa pendengarnya lewat single terbaru berjudul Rumah yang Sama", yang dirilis pada 11 April 2025.
Sejak usia muda, ARLY telah menunjukkan ketertarikannya pada musik dan menulis lagu yang penuh imajinasi. First – Love Cycle menjadi tonggak awal dari perjalanannya mewujudkan mimpi bermusik, dan kini, melalui Rumah yang Sama, ia hadir dengan karya yang lebih matang, jujur, dan menyentuh.
Diproduseri oleh Ichsan Chandra Kesuma (Turbokidz), lagu ini menjadi penanda kebangkitan ARLY setelah masa jeda kreatif yang ia gunakan untuk memperdalam rasa dan suara dalam musiknya.
Rumah yang Sama adalah lagu yang lahir dari kerinduan, pengharapan, dan ketulusan cinta yang tidak terburu-buru.
Lagu ini menggambarkan dua insan yang pernah saling menemukan, namun kini terpisah oleh jarak dan waktu. Meski begitu, mereka tetap menyimpan mimpi untuk bisa pulang ke rumah yang sama — tempat di mana cinta akhirnya menemukan tempat bernaung.
Dengan lirik seperti "Harapku kita bisa terus bersama, tanpa ada jarak yang merintanginya", ARLY mengajak pendengar untuk ikut merasakan hangatnya harapan dan manisnya angan akan pertemuan yang dinanti-nanti.
Lagu ini tidak hanya menjadi cerita personal, tapi juga cermin bagi banyak orang yang tengah menanti seseorang di ujung jalan pulang.
ARLY menjelaskan, "Lagu ini aku tulis dari perasaan yang nggak asing buat banyak orang. Tentang rasa rindu yang nggak selalu bisa disuarakan, tapi selalu terasa. Tentang seseorang yang ingin jadi 'tujuan akhir'—bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk selamanya."
Single Rumah yang Sama sudah tersedia di semua platform musik digital mulai 11 April 2025. (Z-1)
BERAWAL dari proyek lagu EDM bergenre tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki NTRL, keduanya kemudian memutuskan untuk meneruskan proyek musik elektronik mereka di bawah nama SaladKlab.
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved