Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEPERTI biasa, Vagetoz tidak pernah absen merilis lagu religi ketika Ramadan tiba. Tahun ini, band asal Sukabumi itu kembali menghadirkan sebuah single bertajuk Manusia Berhati Mulia.
Lagu terbaru Vagetoz ini berisi pujian terhadap Rasulullah SAW. Dengan lirik yang dalam dan aransemen khas Vagetoz, lagu ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi umat Muslim di Indonesia.
Teguh, vokalis Vagetoz, menjelaskan lagu ini mengangkat pesan tentang kepedulian Rasulullah SAW terhadap umatnya.
"Liriknya menceritakan bagaimana kita sadar bahwa beliau adalah yang paling peduli kepada umatnya. Di akhirat nanti, beliau yang akan menolong kita, karena beliau memang tidak ingin umatnya celaka," ujar Teguh.
Proses pengerjaan Manusia Berhati Mulia berjalan cukup lancar, meskipun tetap membutuhkan perhatian ekstra dalam setiap tahapnya.
"Dibilang lama nggak, dibilang sebentar juga nggak. Kami harus mendengarkan lagu ini berulang-ulang untuk memastikan semua elemennya sudah sesuai. Terkadang perlu revisi, dan itu memang terjadi. Tapi insya Allah, nuansa Vagetoz tetap terasa di lagu ini. Secara musikal, lagunya medium beat, tapi kesan lembutnya tetap ada," jelas Teguh.
Salah satu aspek yang mendapat perhatian khusus dalam lagu ini adalah melodinya. Teguh menegaskan setiap bagian lagu dibuat dengan pertimbangan matang agar bisa menyatu dengan makna liriknya.
"Melodi benar-benar kami pikirkan. Kami ingin melodi ini bisa menggambarkan perasaan yang terkandung dalam liriknya," tambahnya.
Selain itu, Vagetoz juga memberikan sentuhan aransemen yang sedikit bernuansa Timur Tengah, meskipun tidak terlalu dominan.
Hal ini dilakukan untuk memberikan nuansa yang berbeda namun tetap selaras dengan karakter lagu religi yang mereka ciptakan.
Salah satu bagian lirik yang menurut Teguh sangat berkesan adalah di bagian yang berbunyi "Bahkan menjelang nafas terakhirnya, Beliau masih memikirkan umatnya."
Ia berharap bagian ini bisa menjadi benang merah dalam lagu dan memberikan pesan yang mendalam bagi para pendengar.
Sebagai band yang rutin merilis lagu religi setiap Ramadan, Vagetoz berharap Manusia Berhati Mulia dapat memberi inspirasi positif bagi pendengarnya.
"Setiap lagu pasti berbeda, tidak akan 100% mirip. Kami berharap lagu ini bisa memberikan hal yang positif dan menginspirasi banyak orang untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW," tutup Teguh. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved